Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Universitas Sumatera Utara (USU) mengukuhkan 3 guru besar tetap di Auditorium USU secara luring dan daring melalui live youtube, Selasa, 9 November lalu. Tiga guru besar itu, yaitu Prof Ir Seri Maulina, MSi Ph.D (Fakultas Teknik) Prof Dr drg Ameta Primasari, MDSc., M Kes (Fakultas Kedokteran Gigi) dan Prof Ir Lilis Sukeksi, MSc PhD (Fakultas Teknik).
Dalam pidato pengukuhannya, Seri Maulina memaparkan penelitian berjudul “Penilaian Siklus Hidup (LCA), Rute Menuju Eko-Efisiensi”. Sedangkan pidato pengukuhan Ameta Primasari berjudul “Potensi Biomarker dan DNA Saliva dalam Menegakkan Diagnosis dan Prognosis di Bidang Kedokteran Gigi”. Sedangkan pidato pengukuhan Lilis Sukeksi berjudul, ”Hilirisasi Produk Turunan Kelapa untuk Meningkatkan Nilai Tambah dan Manfaat Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Indonesia.
Dalam sambutannya, Rektor USU Dr. Muryanto Amin S Sos MSi menegaskan, USU akan terus menambah guru besar secara signifikan untuk memperkuat tercapainya Renstra periode II tahun 2020-2024. USU saat ini telah memiliki 175 orang guru besar dengan perincian 141 orang guru besar tetap yang berstatus PNS, sementara guru besar tidak tetap non PNS berjumlah 34 orang. Rektor mengatakan, tiga pidato pengukuhan tersebut memiliki urgensi untuk kemajuan ilmu pengetahuan yang melengkapi kompetensi dan kebermanfaatan para bagi dosen dan mahasiswa lainnya.
“Pertambahan guru besar USU dimanifestasikan sebagai energi penggerak bagi seluruh dosen di USU, untuk melaksanakan tugas mulia Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan penuh dedikasi dan mencapai Renstra USU,” tutur rektor dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/11/2021)
Menurut Muryanto, guru besar merupakan leader atau role model dari beberapa kegiatan yang berkaitan dengan transformasi tugas Tri Darma Perguruan Tinggi. Melalui desain kelembagaan dan program prioritas, USU akan berupaya secara terus menerus melaksanakan dan memenuhi target kinerja sesuai kriteria penilaian yang ditetapkan.
Dijelaskan Mantan Dekan FISIP USU ini, Kemendikbud ristek telah menetapkan tiga tema riset yang akan mendapatkan prioritas pendanaan yang diharapkan adalah produk ilmiah yang memiliki nilai hilirisasi dan komersialisasi. Sejalan dengan hal tersebut, Muryanto mengatakan bahwa USU akan mengelola tantangan dengan baik, salah satunya adalah mengubah proses pembelajaran di kelas yang sejalan dengan riset dan pengabdian masyarakat, serta membentuk dan memperbanyak kelompok riset.
“Tagline transformation towards the ultimate harus diterjemahkan dalam setiap kegiatan Tri Darma di Universitas Sumatera Utara. Pertama, transformasi di bidang pengajaran adalah mengubah cara pembelajaran untuk memenuhi kriteria dalam MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka),” lanjut Mury.
Ia menuturkan, transformasi kedua adalah bidang penelitian. Riset harus memiliki kualitas standar penilaian internasional yang diterjemahkan dalam kegiatan produk penelitian secara kolaboratif dengan berbagai disiplin ilmu. Transformasi ketiga ada pada bidang pengabdian masyarakat yaitu program pengabdian masyarakat yang direncanakan untuk luaran yang dapat memberikan nilai tambah ekonomis secara jelas dan terukur untuk kesejahteraan masyarakat.
Dengan dikukuhkannya para guru besar baru ini, Muryanto berharap USU akan terus berkembang menghasilkan karya-karya terbaik dan bermanfaat. Terutama dalam peningkatan publikasi, inovasi dan pengabdian masyarakat, serta meraih kinerja reputasi di tingkat nasional maupun internasional.