Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menutup sambutannya dengan permohonan maaf kepada para ulama. Sebab gaya bicaranya selama ini kerap keras.
Namun gaya bicaranya pada sambutan pembukaan Konferensi dan Silaturahim Ulama, Umara, TNI-Polri, Jumat (12/11/2021) itu, menurutnya sudah lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
"Saya coba seperti Pak Maratua, tapi tidak bisa. Pernah saya coba halus oh langsung sakit saya 3 bulan," ujar Edy Rahmayadi pada acara yang berlangsung di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan itu.
Namun meskipun gaya bicaranya keras, Edy Rahmayadi, mantan Pangkostrad itu meyakinkan para ulama bahwa dirinya tidak sejelek apa yang diduga orang. "Yakinlah tak sejelek apa yang diduga. Insyallah," kata Edy yang disambut tepuk tangan.
Dan sebelum menutup sambutannya, Gubernur Edy mengajak para ulama untuk bersama-sama mebangun Sumut. Ia menginginkan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik, yakni Sumatera Utara yang bermartabat.
"Kita punya kok semua. Tuhan memberikan kita semua. Kok ada gubernur, kenapa jadi susah?. Harusnya ada gubernurnya, menjadi mudah semuanya," kata Edy.
"Bantu saya, beritahu saya karena memang sudah ada ketentuannya itu ulama harus mengawal umarah," pungkas Edy, yang kemudian dilanjutkan foto bersama dengan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumut, Prof Dr Abdullah Syah MA, Ketua Umum MUI Sumut, Dr H Maratua Simanjuntak, Tuan Guru Besilam Dr Zikmal Fuad Ma, dan lainnya.