Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pengamat politik digital Bambang Arianto menilai Puan Maharani perlu memperbanyak konten pencitraan di media sosial. Hal itu terkait viralnya aksi ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu ikut menanam padi bersama petani di area persawahan Sendangmulyo Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, beberapa hari lalu.
Peneliti media sosial di Institute for Digital Democracy (IDD) ini, mengatakan bahwa meski tenar tapi elektabilitas Puan Maharani tidak begitu bagus. Bahkan untuk ketenaran saja di media sosial, masih kalah jauh dengan sosok Ganjar Pranowo maupun Anies Rasyid Baswedan.
"Apalagi kita ketahui saat ini, tingkat persaingan antara kandidat politik semakin tinggi. Artinya, semakin dekat kontestasi politik 2024 membuat banyak figur politik lainnya akan berlomba mencuri perhatian publik terutama warganet," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/11/2021).
Dengan begitu, Puan Maharani harus berani memperkuat popularitasnya terutama di media sosial. Caranya bisa mereproduksi konten pencitraan yang didukung oleh kekuatan tim media sosial agar kemudian bisa viral.
BACA JUGA: Gaya Komunikasi Marah-marah Risma Membuat Publik Tidak Simpati
Sebab, meski konten tersebut kontroversial sekalipun, tapi kalau bisa viral itu pertanda kesuksesan dari tim kreatornya. Terlebih, konten pencitraan akan bisa dengan cepat mengundang interaksi dari warganet,
"Perlu dingat, bahwa era demokrasi digital, media sosial itu dapat mendongkrak elektabilitas seorang figur politik, asalkan dapat mengemas konten dengan kreatif meskipun terkesan pencitraan. Pasalnya, era kekinian konten pencitraan pun dapat mengubah dan membentuk perilaku pemilih," pungkasnya.