Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, buka-bukaan soal data pendatapan daerah yang direalisasikan Pemprov Sumatera Utara. Mantan Kapolri itu mengatakan realisasi pendapatan Sumut hingga kondisi 12 November 2021 sebesar 79,35% atau nilainya sekitar Rp 10,861 triliun dari target Rp 13,687 triliun.
Jumlah pendapatan daerah itu, 55% atau Rp 7,434 triliun merupakan dana transfer yang bersumber dari Pemerintah Pusat. Sedangkan 24% sisanya, barulah kontribusi dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumut.
"Jadi 79,35 persen itu pendapatan, itu kalau kita kurangi dari pendapatan, dari transfer 55%, artinya bisa menjelak dari PAD, mohon maaf pak gubernur lebih kurang 24 persen," ujar Tito.
Mantan Kapolri yang hadir mendampingi Wakil Presidem RI, KH Ma'ruf Amin, pada Rapat Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelayanan Publik di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Rabu (17/11/2021) itu mengatakan target pendapatan daerah Sumut dari PAD sebesar 44%.
Itu artinya bahwa ada 20% lagi target PAD yang belum tercapai. "Sedangkan 20 persen tidak tercapai target. Ini transfer mengalami kontraksi akibat pandemi," katanya.
Lebih lanjut Tito Karnavian mengatakan terjadi gap antara pendapatan dan belanja. Jika pendapatan sudah mencapai 79,35%, namun belanja masih 68,28% atau sekitar Rp 9,517 triliun dari target Rp 13,938 triliun.
"Ini artinya masih ada celah fiskal lebih kurang 11 persen," ujar Tito. Menteri Desa, PDT dan Trasmigrasi, Abdul Halim Iskandar, dan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, juga hadir pada rapat itu, bersama Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hasanuddin, Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, Pj Sekdaprov sumut, Afifi Lubis, dan lainnya.
Ia juga mengingatkan Pemprov Sumut maupun Pemkab dan Pemko, agar tidak terlalu besar membuat nilai Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (Silpa) dari anggaran tahun berjalan.