Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dicky Chandra Oktavia (23) memohon perlindungan kepada Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak. Pasalnya, pasca melaporkan, JS, seorang pengendara mobil Mercy BK 88 ET yang sengaja menabraknya, satpam Mega Prima di Jalan Kapten Pattimura ini malah mendapat teror dan intimidasi dari orang diduga suruhan pria tersebut.
Bukan itu saja, Dicky bersama rekan kerjanya juga dikabarkan telah dilaporkan ke Polrestabes Medan dengan tuduhan pengeroyokan oleh pengendara mobil tersebut.
"Setelah aku membuat laporan ke Polsek Medan Baru, ada orang yang datang ke kantor mempertanyakan tentang identitasku dengan memperlihatkan fotoku bersama rekan kerjaku," kata Dicky didampingi kuasa hukumnya, Jon Efendy Purba SH MH didampingi Marthin Anugerah Halawa SH kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (18/11/2021) siang.
Dicky menceritakan, kejadian laka lantas itu terjadi persis di depan kantornya di saat ia hendak mengatur mobil karyawan keluar dari kantornya, Senin (15/11/2021) sore pukul 17.10 WIB. Saat ke tengah jalan untuk memberi ruang agar mobil itu keluar, Dicky mencoba menyetop mobil di belakangnya. Kemudian muncul mobil pelaku yang langsung menyalakan klakson. Bukan itu saja, pengendara mobil mercy putih itu seakan tidak senang dan langsung menabrak satpam yang mengenakan baju dinas tersebut.
Demi menyelamatkan dirinya, Dicky harus naik ke kap mesin mobil hingga melaju beberapa meter dan akhirnya terpental ke aspal. Beruntung Dicky terhempas ke pinggir jalan sehingga tidak tertabrak pengendara lainnya.
Tanpa perduli dengan perbuatannya, mobil itu langsung tancap gas. Dicky tidak ambil diam dan langsung mengejarnya. Mobil itu akhirnya berhenti di lampu merah tidak jauh dari restoran di Jalan Kapten Pattimura.
Setelah berhasil dipinggirkan, Dicky dan pengendara mobil itu pun terlibat cekcok mulut. Warga yang sudah berkumpul melihat tersulut emosi karena JS memukuli satpam ini.
"Padahal aku di situ melarang orang yang mau memukuli dia, cuma karena sudah bercampur massa yang marah aku pun ga bisa lagi berbuat apa-apa, banyak saksinya salah satu penarik becak bermarga Tanjung yang mangkal di situ," jelas Dicky.
Singkat cerita kepling di tempat itu memanggil Polsek Medan Baru. Akhirnya keduanya dibawa ke mapolsek tersebut. Mobil berikut SIM dan STNK pengendara mobil ditahan polisi, sedangkan Dicky membuat laporan polisi.
"Namun anehnya kami menerima kabar kalau aku dilaporkan pengeroyokan ke Polrestabes Medan, padahal yang memukuli dia adalah massa yang marah," tandas Dicky.
Oleh karena itu, Jon dan Marthin yang mendampingi Dicky pun meminta pihak Polsek Medan Baru agar menindaklanjuti laporan kliennya itu.
"Ini bukan laka lantas lagi tapi sudah seperti percobaan pembunuhan karena dengan sengaja menabrak klien kami, kita
ada bukti rekaman CCTV yang jelas memperlihatkan kejadian itu," tegas Jon.
Jon menambahkan, pihaknya memohon perlindungan hukum ke pihak kepolisian karena pelaku diketahui menganggarkan salah satu kelompok pemuda.
"Klien kami juga mendapat teror dan intimidasi dengan dicari-cari ke kantornya," pungkas Jon.
Terpisah, Kapolsek Medan Baru AKP Teuku Fathir Mustafa saat dikonfirmasi mengaku telah menindaklanjuti laporan tersebut.
"Sudah saya cek pak. Ini akan kami gelar (perkara) kan pak. Nanti saya infokan lagi ya pak," jawabnya dari aplikasi WhatsApp.