Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintahan Taliban Afghanistan akan mulai membayar gaji pegawai negeri yang sudah jatuh tempo. Ribuan PNS Afghanistan tunggakan gajinya sudah tiga bulan gaji.
Dilansir Reuters, Minggu (21/11/2021) tunggakan gaji ini dibayarkan pada Sabtu (20/11) waktu setempat. Tertundanya gaji PNS ini merupakan salah satu dari banyak krisis yang dihadapi Taliban sejak pengambilalihan negara pada Agustus lalu.
"Kementerian keuangan mengatakan, mulai hari ini, tiga bulan terakhir gaji semua pegawai dan staf pemerintah akan dibayar seluruhnya," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid di Twitter.
Belum jelas dari mana dana untuk membayar gaji itu berasal. Bahkan sebelum Taliban mengambil alih kendali negara pada Agustus lalu, banyak pekerja sektor publik mengatakan mereka belum dibayar selama berminggu-minggu.
Setelah gerakan itu mengambil alih kekuasaan, miliaran dolar dana pemerintah Afghanistan yang disimpan di luar negeri di Amerika Serikat dan Eropa dibekukan.
Pemerintah negara lain tidak mau mendanai pemerintahan yang dipimpin Taliban secara langsung untuk membantu komitmen keuangan seperti pembayaran pekerja. Lembaga keuangan global juga menghentikan pendanaannya.
Setelah pertemuan pada hari Kamis (18/11) antara utusan khusus Jerman dan Belanda dan pejabat Taliban di Kabul, utusan tersebut menyatakan kesediaannya untuk menjajaki pembayaran pekerja sektor kesehatan dan pendidikan secara langsung melalui organisasi internasional.
Belum jelas apakah pengumuman Taliban pada hari Sabtu lalu soal pembayaran gaji terkait dengan hal ini.
Juru bicara Taliban lainnya, Inamullah Samangani, mengatakan di Twitter bahwa pengumpulan pendapatan harian dari pemerintahan Taliban telah meningkat setiap hari.
"Kementerian keuangan mengatakan bahwa dalam 78 hari kerja terakhir dalam tiga bulan terakhir, kami telah menghasilkan pendapatan sekitar 26,915 miliar warga Afghanistan ($288 juta)," katanya.
"Kami mengumpulkan pendapatan 557 juta warga Afghanistan ($5,9 juta) pada hari Rabu saja," lanjutnya.(dtc)