Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara (Sumut) pada tahun 2020 mengalami kontraksi yang cukup dalam yakni minus 1,07% secara year on year (yoy). Dengan adanya rebound ekonomi yang terjadi pada triwulan II-2021 dan triwulan III-2021, diproyeksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2021 akan terus terakselerasi.
"Meskipun perkembangan kasus positif Covid-19 serta penerapan kebijakan PPKM diperkirakan akan menahan laju permintaan domestik, namun upaya akselerasi vaksinasi diproyeksi menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi termasuk Sumut," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Soekowardojo, Minggu (21/11/2021).
Soeko, sapaan akrab Soekowardojo, mengatakan, pada keseluruhan tahun 2021, ekonomi Sumut diperkirakan akan terakselerasi dengan range pertumbuhan 2,5-3,3% dengan potensi bias bawah, sejalan dengan pelaksanaan kebijakan PPKM.
Soeko mengatakan, penanganan kesehatan melalui vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan (prokes) menjadi prasyarat utama untuk pemulihan ekonomi ke depan. Sektor produktif sudah dibuka dengan aman. Ada juga percepatan stimulis fiskal (realisasi anggaran). Kemudian peningkatan kredit dari sisi demand dan supply. Selanjutnya stimulus moneter dan makroprudensial.
"Digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya UMKM juga akan menjadi pendorong ekonomi Sumut di tahun ini," katanya.
Pertumbuhan ekonomi Sumut sejauh ini sudah terlihat jika melihat lapangan usaha yang terus mencatatkan pertumbuhan positif. Dari sisi lapangan usaha pertanian sudah mulai ada pertumbuhan 21,82%. Hal ini karena produksi perkebunan meningkat karena hasil replanting.
"Optimisme perbaikan kinerja secara keseluruhan sebagai efek positif
dari vaksinasi dan adaptasi kebiasaan baru memang menjadi pendorong ekonomi Sumut," kata Soeko.