Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com.Samosir- Even Geopark Kaldera Toba Festival yang digelar di tepi Danau Toba di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba dan Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara menghasilkan kesepakatan dengan ditekennya penandatanganan MoU antara BP GN Ranah Minang Silokek, Provinsi Sumatra Barat dengan Badan Pelkasana Geopark Kaldera Toba (BP GKT) Provinsi Sumatra Utara, Sabtu(20/11/2021).
Selain penandatanganan, Festival Geopark Toba kali ini mendapatkan sambutan dari para peserta, yakni 200 pelajar yang mengikuti lomba aksara Batak di Kabupaten Toba.
Ketua panitia pelaksana Debbie Panjaitan, sekaligus sebagai Sekretaris Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark menyampaikan bahwa kegiatan tersebut menjadi festival perdana digelar sejak Kaldera Toba ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG), tahun lalu. Karena itu berbagai upaya melestarikan kekayaan warisan dunia ini terus dilakukan.
"Ini festival perdana sejak Danau Toba masuk anggota UGG. Jadi kita di sini menggelar perlombaan tarian tradisional, di mana ada empat puak di sekitar kawasan Danau Toba ini, yaitu Pakpak, Karo dan Toba. Makanya ada tiga salam kita, Mejuah-juah, Njuah-njuah dan Horas. Lomba ini juga melibatkan anak-anak generasi muda, agar mereka mencintai budaya dan kearifan lokal di kawasan Danau Toba," ujar Debbie di
Ketua Umum BPGKT, Zumry Sulthony yang juga Kepala Dinas Pariwisata Sumatra Utara bersama Ketua Harian, Mangindar Simbolon berkomitmen kehadiran BPGKT bertujuan untuk merubah sudut pandang dan pola pikir tentang pengelolaan Danau Toba dan pemanfaatan Sumber Daya Alam yang dikelola menjadi upaya konservatif sehingga mampu meningkatkan perekonomian lokal di seluruh kawasan Danau Toba.
Para akademisi juga dilibatkan untuk mendorong upaya edukasi bagi setiap masyarakat yang terlihat dalam pengelolaan Danau Toba.