Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Ratusan warga dari tiga desa di dua kecamatan, yakni Desa Lau Sireme dan Lau Bagot Kecamatan Tigalingga dan Desa Pegagan Julu VI Kecamatan Sumbul berunjuk rasa di Kantor DPRD Dairi, Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Sidikalang, Senin (22/11/2021). Mereka menyampaikan 3 tuntutan, di antaranya menunda pelaksanaan Pilkades di 3 desa karena diduga terjadi pelanggara prosedur oleh panitia pemilihan sehingga 3 Kades yang ingin maju kembali gagal menjadi calon.
Dengan pengawalan ketat dari personel Polres Dairi, koordinator aksi Robinson Simbolon yang juga Sekretaris JPKP (Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan) Kabupaten Dairi meminta Bupati Dairi dan Ketua DPRD Dairi yang sedang melaksanakan sidang paripurna menemui warga yang ingin menyampaikan aspirasi terkait Pilkades serentak yang menyalahi aturan.
Karena tak juga menemui warga yang melakukan aksi, warga berteriak dan mengatakan Bupati Dairi pengecut dan anggota dewan jangan ikut jadi pengecut.
Ratusan warga yang melakukan aksi selanjutnya diterima anggota dewan, Wanseptember Situmorang dari fraksi Demokrat yang juga Wakil Ketua DPRD, Carles Tamba dari fraksi Golkar dan Hendra Tambunan dari fraksi PDIP, Juangga Silaban fraksi Nasdem dan Halvensius Tondang fraksi PDIP.
Setelah melakukan kesepakatan, perwakilan warga melakukan pertemuan dengan anggota dewan di ruang komisi satu DPRD Dairi. Pertemuan itu juga menghadirkan Kadis Pemdes Dairi Junihardi Siregar.
BACA JUGA: Kisruh Pilkades Serentak, Inilah Tuntutan Warga kepada Bupati Dairi
Kepada anggota dewan, perwakilan warga yang juga koordinator aksi Robinson Simbolon meminta meminta agar pelaksanaan Pilkades serentak di tiga desa yang masih bermasalah, yakni Desa Lau Bagot, Desa Lau Direme dan Pegagan Julu VI ditunda.
"Kami minta Pilkades di tiga desa yang masih bermasalah di tunda," kata koordinator aksi, Robinson.
Anggota dewan Wanseptember Situmorang mengatakan, terkait permintaan warga pihak DPRD Dairi telah membuat surat rekomendasi permintaan warga ke Bupati Dairi, akan tetapi sampai sekarang belum mendapat tanggapan.
Sementara Kadis Pemdes Dairi, Junihardi Siregar belum bisa memutuskan permintaan warga terkait penundaan Pilkades serentak di tiga desa. Dia mengatakan harus disampaikan dan di rapatkan dulu ke Bupati Dairi hari ini.
Pertemuan itupun untuk sementara di skors, menunggu Kadis Pemdes menyampaikan dan melakukan rapat terlebih dahulu ke Bupati Dairi. Warga yang melaksanakan aksi meminta hari ini juga harus diputuskan dan mengancam akan menginap di kantor bupati bila permintaan mereka tidak ditanggapi.
Sebanyak 106 desa di Kabupaten Dairi akan menggelar Pilkades Serentak 2021 pada 25 November. Pilkades diikuti 277 calon kepala desa.