Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Xiaomi merilis laporan keuangan sepanjang Q3 2021. Perusahaan yang dibesut Lei Jun itu berhasil mengantongi pendapatan sebesar 78,1 miliar atau sekiar Rp 174,7 triliun sepanjang Juli hingga September.
Angka tersebut mengalami kenaikan 8,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Sementara total laba bersih yang didapat Xiaomi sebesar 5,2 miliar yuan atau Rp 11,6 triliun, meningkat 25,4% YoY.
"Sepanjang Q3 2021, kami terus memperkuat strategi inti 'Smartphone X AIoT' dan terus mengembangkan pasar smartphone premium. Kami menjadi brand nomor 1 dalam hal pengapalan di 11 negara. Kami terus mengeksplorasi teknologi dan inovasi untuk terus meningkatkan daya saing kami di pasar premium. Pendapatan dari bisnis jasa internet mencapai rekor tinggi, dan melanjutkan komitmen berinvestasi untuk riset dan pengembangan agar memastikan produk kami tetap kompetitif," kata juru bicara Xiaomi dalam keterangan resmi yang diterima detikINET.
Di tengah kelangkaan komponen yang berlaku global, pengapalan ponsel Xiaomi mencapai 43,9 juta unit. Laporan Canalys menyebut pengapalan ponsel dari Xiaomi secara global menempati peringkat ketiga dengan pangsa pasar 13,5%. Pendapatan dari bisnis smartphone mencapai 47,8 miliar yuan atau Rp 106,9 triliun dengan margin kotor 12,8% atau naik 4,4% YoY.
Pendapatan Xiaomi dari pasar luar China mencapai 40,9 miliar yuan atau Rp 91,5 triliun pada Q3 2021 yang menyumbang 52,4% dari total pendapatan global.
Dalam laporannya Xiaomi turut membeberkan kalau bisnis jasa internet tumbuh pesat. Cuan yang didapat sebesar 7,3 miliar yuan atau sekitar Rp 16,3 triliun atau tumbuh 27,1%, sedangkan laba kotor yang diraih dari lini ini mencapai 73,6% atau tumbuh 13,1%.
Pendapatan bisnis jasa internet dari pasar internasional mencapai 1,5 miliar yuan atau Rp 3,4 triliun. Ini menyumbang 19,9% dari total pendapatan.
Untuk segmen produk IoT dan gaya hidup, total pendapatan yang diraih sebesar 20,9 miliar yuan atau Rp 46,8 triliun pada Q3 2021, naik 15,5% YoY. Catatan khusus diberikan kepada pendapatan dari pasar internasional yang mencatat rekor baru meskipun ada tantangan dalam logistik pengiriman laut.
Pada kuartal ini volume penjualan TV Xiaomi menurun dibandingkan 2020. Namun pengapalan smart TV mencapai 3 juta unit dengan pertumbuhan pendapatan hingga 19,5% YoY.
Terkait jumlah pengguna, Xiaomi mencatat adanya pertumbuh pada masa ini. Per 22 November 2021, jumlah pengguna aktif 30 hari MIUI melampaui angka 500 juta. Sebelumnya per September 2021, pengguna aktif 30 hari MIUI tercatat sebanyak 485,9 juta atau naik 32% YoY.
Sementara jumlah perangkat AIoT yang terhubung (terkecuali smartphone, tablet, dan laptop) pada platform AIoT melampaui angka 400 juta hingga 30 September 2021. Jumlah pengguna yang memiliki lima atau lebih perangkat yang terhubung ke platform AIoT (kecuali smartphone, tablet, dan laptop) mencapai 8 juta.
Dalam laporannya Xiaomi menegaskan komitmennya pada riset dan pengembangan. Dalam tiga kuartal pertama tahun 2021, akumulasi pengeluaran untuk riset dan pengembangan mencapai 9,3 miliar yuan atau Rp 20,8 triliun, meningkat 51,4% YoY.
Upaya tersebut telah menghasilkan sejumlah pencapaian seperti Xiaomi Smart Glass yang diperkenalkan pada bulan September 2021 untuk menghasilkan visualisasi informasi dan fitur interaktif. Pada bulan November 2021, Xiaomi meluncurkan teknologi Loop LiquidCool yang meningkatkan kemampuan smartphone dalam mendorong keluar panas ketika pemakaian intensif.
Terhitung pada tanggal 30 September 2021, tercatat tim yang terlibat dalam riset dan pengembangan mencapai 13.919 karyawan atau mewakili 44% dari keseluruhan karyawan.(dtn)