Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Banjir yang kerap melanda sebagian wilayah Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Tebing Tinggi, tengah menjadi sorotan karena merugikan warga, merusak rumah hingga sejumlah fasilitas infrastruktur. Solusi untuk mengatasi banjir tersebut dibahas oleh Gubernur Sumut, Edy Ramayadi, bersama Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution; Wali Kota Tebing Tinggi, Umar Zunaidi Hasibuan; Bupati Deli Serdang, Ashari Tambunan, dan Bupati Serdang Bedagai, Dharma Wijaya, di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (26/11/2021) sore.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Jarot Widyoko, juga ikut dalam rapat yang berakhir pada Jumat malam itu. Didapatkan beberapa hasil rapat, di antaranya normalisasi sungai untuk jangka pendek hingga jangka panjang di 4 daerah itu.
Untuk jangka pendek, akan dilakukan penanganan darurat pada tebing sungai di 4 daerah itu yang selama ini memicu terjadinya bencana banjir.
"Iya, kita menyatukan kondisi sungai dari mulai hulu ke hilir. Ada yang dari Tebing Tinggi, hulunya mana yang harus dibenarin," ujar Gubernur Edy menjawab wartawan usai pertemuan.
Tindak lanjut pertemuan itu, Dirjen SDA Kementerian PUPR pada Sabtu 27 November 2021, akan meninjau kondisi sungai pemicu banjir di 4 daerah itu.
"Dirjen Perairan akan meninjau langsung Tebing Tinggi. Meninjau langsung ke Medan, meninjau langsung hulunya Medan, berarti Deli Serdang, dia tinjau. Terus ke Sergai, besok beliau ini menyelesaikan," ujar Edy.
Dari peninjauan tersebut, maka akan diketahui upaya yang akan dilakukan untuk menangani banjir, baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
"Itu lah untuk memastikan, yang pastinya mana pekerjaan yang segera, dan jangka menengah dan jangka panjang, itu yang tadi dibicarakan," ujar Edy, mantan Pangkostrad itu.
Jarot Widyoko mengatakan, penanganan banjir sebenarnya dimulai dari warga, yakni adanya kesadaran dan kepedulian mencegah banjir. Tidak perlu menyalahkan satu sama lain.
"Masing-masing kita harus berpartisipasi dengan cara apa, membuat biopori, penghijauan, membuat sumur resapan di rumah masing-masing, sehingga itu akan berkontribusi sangat besar untuk pengendalian banjir," ujarnya.
Untuk penanganan banjir di 4 daerah itu, menurutnya akan dilakukan secara darurat, salah satunya di Kota Medan. "Nanti akan menjadi perhatian untuk kita alokasikan, loan," sebut Jarot.
Untuk normalisasi sungai di 4 daerah tersebut, Jarot mengatakan akan ada beberapa yang menjadi prioritas dikerjakan sesuai pentunjuk pemerintah daerah. Salah satunya adalah Sungai Bederah Medan.
"Mana yang jadi prioritas dan penunjukan adalah pimpinan daerah. Ada bapak gubernur dan wali kota, kami hanya tukang, setelah tanah aman, tidak ada lagi lubang, baru kami melaksanakan," pungkasnya.