Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung - Jalan Raya Pasteur Kota Bandung yang mengarah ke Fly Over Pasupati mengalami kemacetan. Kepadatan arus lalu lintas terjadi dari kedua arah akibat rombongan buruh.
Pantauan detikcom, Senin (29/11/2021) ada sekelompok massa buruh yang notabene mengenakan pakaian berwarna hitam dan merah yang melakukan long march menuju ke Gedung Sate.
Ratusan massa aksi buruh ini menutup ruas Jalan Pasteur. Massa buruh ini berorasi dan menyampaikan aspirasinya agar UMK di Jawa Barat Tahun 2022 naik.
"Jawa Timur siap merevisi, DKI Jakarta juga, apakah Gubernur kita, Ridwan Kamil, yang katanya akan mencalonkan diri sebagai presiden akan merevisi UMK Jawa Barat," teriak orator.
Ratusan buruh ini datang menggunakan bus yang keluar dari Exit Tol Pasteur.
Tidak jauh dari Exit Tol Pasteur, masa buruh ini turun dan long march menuju Kantor Gubernur Jawa Barat.
"Pemerintah daerah sudah mendukung, apakah Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga mendukung," teriak kembali pimpinan aksi.
Hingga berita ini diturunkan, sekitar Pukul 16.00 WIB, Jalan Raya Pasteur masih mengalami kemacetan. Kemacetan terjadi akibat pelambatan arus lalu lintas.
Massa Buruh Tuntut Jokowi Mundur
Massa aksi buruh terus berdatangan ke Kantor Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung pada Senin (29/11/2021) sore. Kedatangan mereka disambut nyala tongkat asap berwarna-warni.
Sambil datang menaiki mobil pengeras suara, massa dari Aliansi Rakyat Mengguggat berteriak agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur. Spanduk yang menyuarakan sikap tersebut pun dipasang di sisi dalam pagar Gedung Sate.
"Jokowi mundur... Jokowi mundur," teriak orator dari atas mobil pengeras suara.
Pantauan detikcom pada pukul 15.50 WIB, tambahan aksi massa dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) datang dari arah Jl Supratman, sedangkan massa aksi lainnya datang dari arah Jalan Layang Pasupati. Hujan deras pun mengguyur saat itu, tetapi massa aksi tetap bertahan.
Seperti diketahui, ribuan buruh yang berasal dari berbagai serikat pekerja di Jabar mengepung kantor Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jl Diponegoro, Kota Bandung pada Senin (29/11/2021).
Mereka menuntut agar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan upah minimum kabupaten/kota sesuai dengan rekomendasi daerah. Mereka juga mendesak agar UU Cipta Kerja juga dicabut.
"Ridwan Kamil sekarang sedang diuji nyali, apakah akan menetapkan upah yang berpihak kepada buruh, menyejahterakan pekerja atau tidak," ujar salah seorang orator.
"Waktu itu Ridwan Kamil mendatangi kantor-kantor pekerja buruh, berjanji, mengeluarkan kata-kata manis bahwa dia akan menyejahterakan pekerja di Jabar, kalau misal Ridwan Kamil ada kepentingan pribadi, jangan didukung untuk jadi presiden," ujar orator tersebut yang disambut riuh massa buruh.
Ketua DPD FSP LEM SPSI Jabar Muhamad Sidarta mengatakan buruh sejatinya hanya meminta penyesuaian upah berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi serta masih dalam korifor regulasi yang berlaku usai putusan MK.
"Oleh karenanya saya meminta Bapak Gubernur Jawa Barat memenuhi harapan kaum buruh untuk mempertahankan daya beli warga masyarakat agar tidak jatuh supaya pertumbuhan ekonomi pada masa pandemi ini cepat pulih," kata dia.
Atas kegiatan ini, pihaknya meminta maaf kepada masyarakat di Bandung apabila terganggu aktivitasnya. Menurut dia, kegiatan ini semata-mata guna memperjuangkan hak buruh.
"Apabila terganggu oleh massa buruh yang memperjuangkan hak dan kepentinganya yang terus dikurangi secara sistemik dapat diperjuangkan kembali dengan adil untuk kesejahteraan bagi seluruh warga masyarakat. Karena upah buruh dibelanjakan kembali kepada pelaku usaha lainnya, sehingga diharapkan bisa saling menguatkan untuk menghidupkan kembali perekonomian yang sempat terpuruk," katanya. dtc