Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Wakorbid PP Golkar Sumut, Sahlul Umur Situmeang mengingatkan Sekretaris Dewan Pertimbangan (Wantim) Golkar Sumut, Hardi Mulyono agar jangan membuat kegaduhan politik di dalam tubuh partai.
“Kalau ditanya secara pribadi, 1.000 % saya pasti setuju kalau Musa Rajekshah (Ijeck) maju sebagai Calon Gubernur Sumut (Cagubsu) 2024. Sebagai Ketua Golkar Sumut, Pak Ijeck adalah kader terbaik Partai Golkar. Tapi tidaklah pakai “jurus mabuk”, karena ada mekanisme dan aturan di Partai Golkar,” kata Sahlul dalam keterangan tertulis diterima medanbisnisdaily.com, Senin (29/11/2021).
Menurut Sahlul, oknum sekretaris Wantim Golkar itu sudah melakukan tindakan di luar kewenangannya dan melangkahi kewenangan DPD l Partai Golkar Sumut. Karena Wantim itu sifatnya memberikan masukan dan nasihat, bukan malah mencampuri kewenangan DPD l Partai Golkar Sumut.
“Jadi, jangan ajari itik berenang tentang siapa yang akan dicalonkan nanti. Aneh saja, waktu masih panjang, tetapi ada pula yang memberikan komentar yang bukan wewenangnya, seakan timbul dugaan ingin melaga pasangan Gubsu dan Wagubsu. Janganlah terlalu maju, harus tahu batasan apa yang pantas dan tidak pantas disampaikan ke publik,” kata Sahlul.
Dia menegaskan, perlu diberikan surat teguran tertulis. Apabila Hardi Mulyono masih melakukan penggembosan di Partai Golkar Sumut, maka sebaiknya diberhentikan saja sebagai Sekretaris Wantim Golkar Sumut.
“Sebagai Ketua Partai Golkar Sumut, Ijeck punya kewenangan penuh untuk (memberhentikan) Hardi Mulyono sebagai Sekretaris Wantim Golkar Sumut,” katanya.
Selaku Wakorbid PP Golkar Sumut, Sahlul meminta Hardi Mulyono setop melakukan aksi penggembosan dan jangan pula membuat kegaduhan politik di Sumut.
“Biarkanlah Pak Ijeck dan Pak Edy fokus melaksanakan tugas pemerintahan di Sumut sampai berakhir masa kepemimpinan mereka,” ujarnya.
Partai Golkar Sumut saat ini sedang fokus melakukan konsolidasi partai di tingkat kabupaten/kota dan juga merekrut kader sampai ke tingkat basis Golkar.
“Jadi, kita sedang fokus merekrut 2 juta kader dan menyolisasikan Ketua Umum Erlangga Hartarto sebagai Calon Presiden 2024, sebagaimana hasil keputasan Munas dan Rapimnas,” katanya.
Mantan Ketua DPRD Sibolga 2 periode itu juga mengaku heran dengan sikap Hardi Mulyono yang pernah menjadi Sekretaris Partai Golkar Sumut semasa Syamsul Arifin, jadi seharusnya sudah paham apa artinya PDLT.
“Artinya, semua kader harus patuh dan tunduk. Apabila DPP Golkar sudah memutuskan siapa Calon Gubernur di 2024 nanti, maka semua kader harus patuh dan menjalankan perintah DPP Golkar,” katanya.