Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Seorang mandor pengangkutan umum Nice Trans, Poltak Sinambela (48) warga Pasar XII, Dusun III, Marindal II, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, meregang nyawa karena ditusuk kernetnya sendiri, PS alias Palembang.
Informasi menyebutkan, peristiwa pembunuhan itu terjadi di Jalan SM Raja, persis di bawah Fly Over Simpang Amplas, Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas pada Jumat (5/11/2021) sekira pukul 17.00.WIB lalu.
Peristiwa itu membuat geger warga sekitar. Pelaku masih dalam penyelidikan. Kata warga, pembunuhan itu terjadi berawal dari depan tempat peberhentian bus Nice Trans. Pelaku menaikkan penumpang 6 orang, lalu meminta uang komisi Rp 10 ribu kepada kondektur bus.
Namun, uang yang diberikan kepada pelaku membuat korban marah karena dianggapnya tak patut. Pelaku tak terima dimarahi sehingga mereka bertengkar mulut. Pelaku sempat dua kali dipukul dan tidak melawan, meski dikejar dan dilempar batu.
Pelaku kabur ke arah belakang Terminal Amplas. Dia kemudian mendatangi korban saat minum tuak di bawah Fly Over Amplas.
Pelaku langsung menghujamkan pisau yang diduga telah dipersiapkannya. Korban tersungkur bersimbah darah.
Korban sempat dilarikan ke klinik/rumah sakit terdekat di Jalan Panglima Denai hingga kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Medika Jalan SM Raja Medan Amplas dan akhirnya meregang nyawa.
Selanjutnya, jenazah korban dibawa petugas Polsek Patumbak ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
"Menurut Informasinya, korban
Poltak Sinambela meninggal dunia dengan luka tusuk di bagian dada, dagu dan luka di bagian kepala," sebut warga.
Menyikapi belum tertangkapnya pelaku, Helena Sinambela (47), warga Dusun II, Desa Marindal II, Kecamatan Patumbak didampingi keluarganya mendatangi Mapolsek Patumbak, Senin (29/11/2021). Istri korban itu meminta pihak kepolisan segera menangkap pelaku.
Penuturan istri korban, suaminya tewas karena ditikam pelaku yang biasa dipanggil dengan sebutan "Palembang Sinaga" di bagian dada kiri sedalam 18 cm hingga mengenai bagian hati.
Helena Boru Hutasoit melaporkan peristiwa itu ke Polsek Patumbak dengan nomor laporan polisi: LP/B/642/XI/2021/SPKT/POLSEK PATUMBAK/POLRESTABES MEDAN/POLDASU.
"Kami memohon keadilan Pak. Kapan pembunuh ayah saya ditangkap, Penyidiknya juga dihubungi nggak nyambung, apa yang ditanya tidak dijawab," ujar Anto, anak pertama korban.
Kanit Reskrim Polsek Patumbak Iptu Ridwan didampingi Kanit Intel Polsek Patumbak berjanji akan menangkap pelaku.
"Ini kasus sebenarnya sudah terungkap, cuma kami belum bisa menangkap pelaku. Keberadaan pelaku belum diketahui, kami minta doanya, kehendak yang kuasa ini pasti terungkap," tandas Ridwan.