Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com. Juli 2020, Kaldera Toba resmi mendapatkan sertifikat Unesco Global Geopark (Warisan Taman Bumi dari Unesco). Dan sertifikat itu berlaku hingga tahun 2024.
Jika sampai pada tahun tersebut upaya mempertahankan sertifikat UGG sesuai ketentuannya tidak bisa dipertahankan, maka Unesco akan mencabutnya. Tentu melalui mekanisme yang diatur Unesco itu sendiri.
Dan kini pengelolaan untuk mempertahankan sertifikat itu semakin lama terasa semakin sulit. Penyebabnya lebih karena keterbatasan anggaran. Meski upaya tetap terus dilakukan, namun hasilnya biasa-biasa saja.
Sebaliknya hasil akan terlihat, jika pendanaannya cukup. Dan inilah yang diharapkan Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark.
"Mudah-mudahan tahun depan mulai bertambah (pendanaan)," ujar Mangindar Simbolon, Ketua Harian Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark, di Kantor Bupati Samosir, Jalan Hadrianus Sinaga Pangururan, Senin (29/11/2021).
Berbicara dihadapan Wartawan Unit Pemprov Sumut dalam Agenda Kunjungan Pers dan Bhakti Sosial di Samosir, 28 November - 1 Desember 2021, Mangindar mengisahkan betapa terbatasnya kinerja para pengelola geosite di Kaldera Toba.
Ada 16 manajer Geosite Kaldera Toba. "Mereka bekerja untuk mencukupi keluarga, namun di sisi lain harus tetap bekerja untuk Kaldera Toba. Mereka nyambilah istilahnya," kata Mangindar, pada kunjungan pers yang dipimpin Kabid Pengelolaan Informasi Publik Dinas Kominfo Sumut, Harvina Zuhra.
Bahkan sankin sulitnya pendanaan, maka untuk membuat logo Unesco Global Geopark pada penunjuk geosite pun tidak bisa dilakukan. Belum lagi soal hal teknis lainnya. Intinya keterbatasan anggaran membuat tidak bisa banyak yang dilakukan.
Namun Mangindar mengatakan, keterbatasan anggaran juga karena dampak pandemi covid-19. Namun oleh Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Zumri Sulthony, akan ditambah anggaran untuk Toba Caldera Unesco Global Geopark di tahun 2022 mendatang.
"Dengan Pak Zumri Sulthony, kami bicara intens. Beliau semangatnya tinggi untuk mengembangkan Kaldera Toba," ujar Mangindar, mantan Bupati Samosir 2 periode yang juga diketahui aktif memperjuangkan tercapainya pengakuan Unesco itu.
Dan di tengah bayang-bayang keterbatasan anggaran itu, Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark, kata Mangindar, tetap fokus untuk mempertahankan predikat Unesco itu.
"Sebenarnya ini berbicara Merah Putih, soal kewibaan Bangsa Indonesia juga. Maka sepatutnya semua pihak ikut berpartisipasi," ujar Mangindar, yang juga didampingi Kadis Pariwisata Samosir, Dumoschi Pandiangan.
Namun diakuinya, belum semua pihak mengerti apa itu Kaldera Toba, manfaat dan tujuannya. Masyarakat dalam kawasan Kaldera Danau Toba, termasuk di Samosir sendiri, belum sepemahaman.
Karena itu, fokus Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark, sebut Mangindar, selama satu tahun belakangan ini melakukan sosialisasi dan memberi edukasi kepada masyarakat.
Mangindar mengatakan Kaldera Toba terdiri dari aspek geologis, biodiversity dan budaya. Sedangkan manfaatnya untuk konservasi, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi.
"Dan dalam rangkaian mencapai manfaat itulah maka kita terus melakukan sosialisasi dan edukasi. Dan jika 3 manfaat ini berjalan, maka fungsi pariwisata pun tercapai. Sehingga masyarakat, dalam konteks di kawasan Kadera Toba pada akhirnya sejahtera," ujar Mangindar.
Ia yakin dengan pengelolaan berkelanjutan Kaldera Toba, maka tahun 2024 sertifikat Unesco Global Geopark itu akan dipertahankan untuk 4 tahun periode berikutnya.
Dijelaskannya revalidasi (validasi atas indikator pengelolaan Kalder Toba sebagai Unesco Global Geopark), akan dilakukan pada tahun 2023. Kemudian dilakukan asesmen yang akan melahirkan rekomendasi hijau (tetap berstatus Unesco Global Geopark), rekomendasi kuning (peringatan) dan rekomendasi merah (tidak diperpanjang).
Bupati Samosir, Vandiko Timoteus Gultom, yang sebelumnya hadir pada awal pertemuan dengan Forum Wartawan Unit Pemprov Sumut itu, berharap kemitraan srategis antara pers dengan Pemkab Samosir terus berjalan.
Seperti untuk pengembangan pariwisata Samosir, termasuk pengelolaan Toba Caldera Unesco Global Geopark, Vandiko berharap insan pers tetap memberi dukungan. "Terima kasih karena sudah menjadikan Kabupaten Samosir sebagai kunjungan jurnalisme," ujar Vandiko.