Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rantauprapat. Sebuah video aksi marah-marah wakil ketua DPRD Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara (Sumut), Zainal Harahap viral di media sosial. Beberapa waktu lalu, video adu jotos Zainal dengan anggota DPRD lainnya, juga sempat viral di media sosial.
Aksi emosional Zainal itu, dilakukan saat menanggapi demo sekelompok massa di gedung DPRD Labusel, Senin (29/11). Tak sekedar marah-marah, politisi PDIP ini bahkan sempat memprovokasi yang nyaris memicu keributan.
Beruntung aparat keamanan sigap dalam mengamankan situasi. Meski sempat terpancing, emosi para pendemo berhasil diredam oleh personil dari Polsekta Kotapinang.
"Ya bang saya langsung ditarik Intel. Yang lain langsung dilerai dari pihak Polsek. Salut juga kita kan sama Polsek, sigap," kata seorang pendemo Erik Rambe kepada medanbisnisdailycom melalui telepon.
Erik menyebut demo tersebut dilakukan oleh sekitar 30-an orang, yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat terpelajar yang ada Labusel. Ada tujuh tuntutan yang mereka sampaikan dalam demo di gedung DPRD tersebut.
Dua diantaranya merupakan tuntutan yang menyangkut kinerja ataupun prilaku anggota DPRD. Keduanya ialah meminta agar anggota DPRD tidak sibuk mencari proyek di pemerintahan dan meminta penjelasan mengenai proyek wisata Simatahari.
Sebagai informasi proyek Simatahari merupakan sebuah proyek pengembangan tempat wisata yang terus mendapat anggaran dari Pemkab Labusel. Selama 5 tahun, total anggaran yang dikucurkan telah mencapai Rp 6 M, dengan tahun ini sebesar Rp 1,3 M.
Meski terus mendapatkan anggaran, perkembangan proyek ini ternyata menimbulkan tanda tanya masyarakat. Selain karena keberadaannya belum jelas, proyek itu juga diduga belum menghasilkan sepeserpun bagi pemasukan PAD Labusel.
Pertanyaan ini lah yang membuat Zainal Harahap berang. Karena selama ini proyek wisata Simatahari selalu dikaitkan dengan dirinya.
Dilihat pada Selasa (30/11/2021) dalam video tersebut, kepada pendemo Zainal berkata jika Simatahari bukan miliknya. Dia bahkan menantang agar hal ini diadukan kepada penegak hukum.
"Adukan saja ! Simatahari itu bukan kita punya bung," sebut Zainal dengan suara tinggi.
Selain bersuara tinggi, Zainal juga menunjukkan sikap arogansinya dengan mempertanyakan kapabilitas para pendemo. Itu dilakukannya sembari membanggakan dirinya yang telah berkali-kali menjadi anggota DPRD.
"Apa pendidikan kau, coba kutanya kau dulu," kata Zainal kepada pendemo.
"Empat periode saya anggota DPR seperti ini," sambungnya tanpa sela.
Zainal terus saja berbicara, menghardik dan menantang para pendemo yang diam mendengarkannya. Saat melihat para pendemo ada yang berbisik, arogansinya kembali muncul dengan kembali menyebut perkataan yang membanggakan dirinya.
"Aduh enggak usah bisik-bisik kau ! Pigi kau mengadu kemanapun ! Saya Haji Zainal, biar tahu kau ya ! Belum lahir kau, udah disini aku. Biar tahu kau," sombong Zainal.
Para pendemo tetap diam, meski berkali-kali ditantang dan direndahkan Zainal. Hingga akhirnya sikap Zainal diprotes seorang pendemo saat telunjuknya menekan-nekan dada seorang pendemo.
"Janganlah gitu," kata seorang pendemo yang protesnya langsung dipotong Zainal.
"Enggak perlu, ya sudah. Ayo nah pukul, pukul nah pukul," kata Zainal sembari mendatangi pemerotes itu untuk mengajaknya berkelahi.
Aksi Zainal ini kemudian diikuti oleh seorang pria yang diduga orang dekatnya. Dengan suara keras, pria itu juga langsung merangsek dan menghardik para pendemo. "Apa kau, hei. Apa kau," katanya.
Situasi yang sudah gaduh ini hampir menimbulkan kericuhan. Untung saja aparat keamanan sigap meredam emosi para pendemo dan berhasil mengamankan situasi.
Polisi kemudian meminta para pendemo untuk membubarkan diri. Himbauan ini dipatuhi oleh para pendemo dengan menyudahi aksi protesnya.