Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut aktivitas dan mobilitas masyarakat di luar rumah mulai naik signifikan. Bahkan kenaikan aktivitas yang terjadi jumlahnya sudah lebih besar daripada periode libur lebaran 2021.
Hal itu ditunjukkan dalam hasil survey Google Mobility di kawasan Jawa-Bali dan Indeks Belanja Masyarakat. Dari indikator tersebut menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat sudah cukup signifikan dibandingkan data pada periode Libur Idul Fitri 2021.
Luhut yang merupakan koordinator PPKM Jawa-Bali meminta masyarakat hati-hati terhadap indikasi kenaikan kasus, apalagi menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dia mewanti-wanti jangan sampai pengetatan diberlakukan kembali.
"Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap indikasi adanya kenaikan kasus dan mobilitas, terutama menghadapi periode Nataru supaya jangan sampai terulang pembatasan sosial yang ketat," ungkap Luhut dalam keterangannya, Selasa (30/11/2021).
Walaupun tren COVID-19 di Jawa-Bali cenderung stabil, Luhut juga menjelaskan bahwa saat ini tengah terjadi peningkatan nilai penambahan kasus aktif. Spesifik di Jawa-Bali, peningkatannya terjadi selama 4 hingga 5 hari berturut-turut.
Berdasarkan hasil asesmen pada 27 November 2021 terdapat penambahan 23 kabupaten/kota yang masuk ke dalam level 2 dan sebanyak 8 Kabupaten Kota yang masuk ke dalam level 1. Jakarta menjadi salah satu wilayah yang naik level dari level 1 ke level 2.
Luhut pun pernah bilang kalaupun nantinya akan ada pengetatan dilakukan saat libur Nataru, bukan berarti pemerintah seenaknya mengubah aturan. Menurutnya itu adalah strategi dalam penanganan pandemi COVID-19.
Dia bilang dinamika perkembangan virus COVID-19 terus terjadi dan berubah-ubah dari waktu ke waktu. Maka dari itu strateginya pun wajar saja berubah-ubah.
"Kalau Natal dan Tahun Baru libur ada pengetatan dilakukan jangan dikatakan aturan berubah-ubah, ya penyakitnya berubah ubah strategi juga harus berubah ubah untuk atasi itu," ungkap Luhut dalam webinar ITS Indonesia, Rabu (16/11/2021).(dtf)