Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) #Aroma Maluku tidak hanya fokus pada pengembangan UMKM di Indonesia. Program ini juga melibatkan satuan pendidikan dalam mengembangkan UMKM yang ada di Indonesia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang ditunjuk sebagai manajer kampanye dari Gernas BBI misalnya, menjadikan gerakan tersebut sebagai langkah awal pembentukan kemampuan pemasaran digital siswa SMK.
"Melalui Gernas BBI, kami berkomitmen untuk menjalin dan menguatkan kerja sama antara satuan pendidikan dengan dunia usaha dan industri. Hal itu terwujud dalam program-program SMK Pusat Keunggulan, Kampus Merdeka Vokasi dan Kampus Merdeka," ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam keterangan tertulis, Selasa (30/11/2021).
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan juga menilai Gernas BBI #Aroma Maluku merupakan salah satu aplikasi dari kolaborasi antara dunia pendidikan dengan industri.
Ia menambahkan kebijakan Merdeka Belajar yang dimiliki oleh Kemendikbudristek bisa menjadi solusi kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi dengan industri.
Selain itu, Luhut juga mengapresiasi Kemendikbudristek karena memanfaatkan produk buatan dalam negeri seperti laptop untuk kegiatan pendidikan. Menurutnya, langkah tersebut bisa diikuti oleh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah lainnya agar memanfaatkan produk dalam negeri.
"Kita semua harus membeli produk-produk dalam negeri seperti langkah Kemendikbudristek yang membeli laptop buatan dalam negeri sebesar lebih dari Rp 1,3 triliun. Ini adalah langkah strategi yang harus diikuti oleh semua kementerian dan lembaga untuk membeli dan pengadaan produk-produk dalam negeri," ujar Luhut.
Luhut menambahkan pengembangan karakter bangga buatan Indonesia harus ditanamkan sejak dini sebagai pondasi untuk mencetak generasi yang peduli dengan produk dalam negeri, siap berwirausaha dan berkompetisi.
Senada dengan hal itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki menilai Gernas BBI #Aroma Maluku merupakan suatu momen yang baik untuk menghadirkan UMKM lokal dalam mengeksplorasi keunggulan domestik agar dapat bersaing di level nasional maupun internasional.
"Keunggulan domestik Maluku sangat bervariasi dari mulai aspek sumber daya alam hingga potensi wisata tambahan. Ini menjadi keunggulan yang tangguh dalam menumbuhkembangkan UMKM di Maluku khususnya," ujar Menteri Teten.
Teten menambahkan Gernas BBI telah memberikan efek positif pada pelaku UMKM. Pasalnya, Gernas BBI telah menghantarkan 8,4 juta pelaku UMKM hadir di dalam ekosistem digital. "Ini tumbuh 100 persen lebih dalam satu setengah tahun lalu," ucapnya.
Teten berharap Gernas BBI #Aroma Maluku ini dapat menjadi katalis transformasi digital UMKM khususnya di wilayah timur. "Semoga Gernas BBI Aroma Maluku ini dapat menjadi role model yang bersinergi dan kolabroasi dari UMKM di seluruh tanah air," tutur Teten.
Dari sisi lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengatakan Gernas BBI #Aroma Maluku bisa menjadi momentum untuk saling bergotong royong dan bersinergi untuk merangkul seluruh unit UMKM.
"Melalui Gernas BBI dan sinergi yang dibangun Kemendikbudristek dengan Pemda Maluku diharapkan produk anak bangsa dari seluruh nusantara khususnya produk Maluku mampu menggebrak dan membuka pasar-pasar UMKM ke seluruh Indoenesia bahkan dunia," pungkasnya.(dtf)