Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sudah menjadi tradisi umat Kristen di Sumatra Utara, khususnya Protestan, merayakan Natal jauh-jauh hari sebelum 25 Desember. Mereka sudah menggelar perayaan Natal dalam bentuk ibadah, hiburan, dan bahkan aksi bhakti sosial. Pada 1 Desember biasanya sudah mulai ada yang menghelat perayaan.
Pada musim Natal tahun 2021 ini, tradisi itu pun akan berlanjut, meskipun harus mengikuti protokol kesehatan dan aturan pembatasan lainnya.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi pun bahkan mengaku sudah diundang untuk menghadiri perayaan Natal, yang tentu hadir setelah ibadah selesai karena ia seorang Islam.
"Kita di Sumut dari tanggal 1 (Desember), bahkan saya tanggal 3 ini sudah dapat undangan," ujar Edy pada pertemuan dengan tokoh Kristen, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan,Rabu (01/12/2021).
Mantan Pangkostrad itu tidak ingin tradisi merayakan Natal di Sumut itu terganggu karena covid. Namun begitupun, harus tetap menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi lonjakan kasus.
"Ini yang kita atur sejak dini. Tujuannya untuk mencegah virus covid-19," ujar Edy pada pertemuan yang digagasi Badan Kesbangpol Sumut itu.
Pengaturan itu antara lain tidak memperbolehkan ibadah perayaan Natal digelar pada tempat umum, tetapi harus di rumah ibadah atau gereja maupun di rumah.
Kemudian jumlah umat yang bisa hadir adalah 50% dari kapasitas tempat. "Undang yang perlu-perlu saja. Kalau gubernur boleh diundang? ya bolehlah, namanya pun gubernur," kata Edy dengan nada canda.
Dan pada pertemuan itu, disepakati bahwa ketentuan perayaan Natal di Sumut pada masa pandemi, diberlakukan sejak adanya kesepakatan hingga 2 Januari 2022.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Sumut, Safruddin, mengatakan apresiasinya kepada para tokoh agama Kristen untuk ikut mendukung pencegahan covid di masa Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Ia berharap pencegahan covid di masa Natal dan Tahun Baru disosialisasikan para tokoh Kristen kepada para jemaat gereja. "Tidak hanya saudara kita umat Kristen, tentu semua pihak juga agar sama-sama mencegah terjadinya lonjakan kasus covid di Sumut," ujar Safruddin.