Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Seiring dengan pemulihan ekonomi dunia, kinerja ekspor Sumatra Utara (Sumut) juga terus mencetak angka surplus. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, neraca perdagangan Sumut sudah surplus US$ 5,519 miliar sepanjang Januari-Oktober 2021, dimana ekspor mencapai US$ 9,749 miliar dan impor di periode yang sama senilai US$ 4,229 miliar.
Begitupun, Sumut masih rugi berdagang dengan lima negara mitra utama. Kelima negara tersebut yakni Singapura, Argentina, Australia, Malaysia dan Brazil. Nilainya mencapai US$ 794,674 juta.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, sepanjang Januari-Oktober 2021, kerugian terbesar masih sama seperti periode sebelumnya yakni berasal dari perdagangan dengan Singapura. Sumut rugi hingga US$ 353,203 juta. Karena nilai impor Sumut dari negara tersebut mencapai US$ 439,187 juta, sedangkan ekspor hanya US$ 85,984 juta. Lalu kedua dengan Argentina.
"Selisih perdagangannya sebesar US$ 187,800 juta. Karena ekspor Sumut ke Argentina hanya US$ 11,396 juta sementara impor mencapai US$ 199,196 juta," kata Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, Jumat (3/12/2021).
Negara ketiga yang membuat Sumut merugi adalah Australia. Hingga Oktober, ekspor Sumut ke negara tersebut hanya US$ 71,131 juta. Sementara di periode yang sama, impor Sumut mencapai US$ 211,795 juta hingga tekor US$ 140,664 juta. Kemudian dengan Malaysia, Sumut rugi hingga US$ 59,909 juta, karena impor mencapai US$ 445,621 juta sedangkan ekspor hanya US$ 385,713 juta.
Selanjutnya perdagangan dengan Brazil juga membuat Sumut rugi. Sepanjang Januari-Oktober 2021, Sumut sudah rugi US$ 53,098 juta. Ekspor Sumut ke negara tersebut hanya US$ 82,372 juta dan impor di periode yang sama mencapai US$ 135,470 juta.
Syech mengatakan, kinerja perdagangan luar negeri Sumut hingga Oktober masih bagus karena mampu mencatatkan surplus dan sudah tumbuh 47,39%. Meski masih rugi berdagang dengan Singapura, Argentina, Australia, Malaysia dan Brazil, tapi Sumut juga masih mampu meraup untung berdagang dengan lima mitra dagang utama lainnya yakni Amerika Serikat (AS), India, Rusia, Jepang dan Belanda.