Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Sumatera Utara (Sumut), Rolin Fadhilah Hasibuan yang terpilih berdasarkan konferensi koordinator cabang PMII (Konkoorcab PMII) Sumut XXII dinilai telah mengkebiri pasal 6 AD/ART organisasi. Pasalnya, selain gegabah ia juga terkesan memaksa untuk segera diketok palu secara sepihak. Apalagi Rolin Fadhilah Hasibuan sudah diskualifikasi oleh Badan Pekerja Koncoorcab XXII.
"Jelas ini mengkebiri konstitusi organisasi PMII dan sangat tidak mendidik bagi kader, karena prosesnya telah mengesampingkan nilai organisasi demi melancarkan ambisi pribadi dan kelompok," kata salah seorang pengurus PB PMII, Imelda Siska Siregar dalam siaran persnya Jumat (3/12/2021)
Imelda juga menilai Kamelia Sambas Ketua Kopri PC PMII Kota Medan 2018-2019 dan sekarang diamanahkan sebagai Ketua Polhukam PB PMII, juga ikut serta memuluskan Rolin Fadillah Hasibuan, dengan memalsukan sertifikat SKK. Karena itu, Kamelia juga patut dinilai telah mempermainkan aturan dan mekanisme organisasi.
Padahal secara de facto, sambung Imelda, sudah dituangkan dalam pasal 6 AD/ART PMII, bahwa sebagai persyaratan untuk rekruitmen kepemimpinan level PKC adalah sebagai berikut.
1. Rekruitmen kepemimpinan pada level PKC dilakukan oleh Badan Pekerja Konkoorcab.
2. Badan Pekerja Konkoorcab menjaring setiap bakal calon dan menetapkannya sebagai calon Ketua PKC dan Ketua Kopri PKC.
3. Penetapan calon Ketua PKC dan calon Ketua Kopri PKC dan Badan Pekerja Konkoorcab bersifat final dan mengikat.
4. Calon ketua PKC dan calon Ketua Kopri PKC sebagaimana dimaksud pasal 6 ayat (2) dipilih dalam Konkoorcab untuk kemudian ditetapkan sebagai ketua PKC dan calon Ketua Kopri PKC.
"Saya menilai dan menduga Kamelia Sambas juga ikut mengkebiri AD/ART PMII, karena memberikan sertifikat SKK ilegal kepada Rolin Fadhilah Hasibuan, sehingga ditetapkan sebagai Ketua Kopri PKC PMII Sumut. Ini menjadi sebuah pelajaran untuk kader-kader Kopri agar menghargai proses. Untuk menjadi seorang pemimpin harus tetap dibalut dengan ilmu pengetahuan," kata Imelda.