Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Baru di era Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Provinsi Sumut masuk dalam sentra pembinaan olahraga oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
Pembinaan berkelanjutan dan terarah itu, diatur dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Menpora, Zainudin Amali, punya alasan memilih Sumut bersama 9 provinsi lainnya masuk ke sentra pembinaan.
Pertama karena memenuhi kriteria-kriteria tertentu yang dirumuskan para pakar olahraga. Itu disampaikan Menpora, Zainudin Amali, saat membuka sosialisasi Perpres Nomor 86 Tahun 2021 di Hotel Four Point, Jalan Gatot Subroto, Medan, Sabtu (04/12/2021).
Alasannya antara lain dari sisi sejarah. "Kenapa Sumut karena kita melihat sejarah dari yang ada bahwa Sumatera Utara sejak dulu menjadi penyumbang atlet-atlet nasional. Banyak atlet-atlet yang berkiprah di tingkat internasional berasal dari Sumut," kata Zainudin.
Alasan lainnya karena Sumut memiliki potensi besar dalam industri olahraga karena memiliki sumber daya yang lebih dari cukup. DBON, kata Menpora, bukan saja menyasar ke pembinaan, tetapi juga pengembangan industri olahraga.
"Ini perlu dilirik karena sangat menguntungkan. Sumut punya potensi itu, danau, laut, tebing, semua bisa menjadi wisata olahraga yang luar biasa. Belum lagi akan memiliki Sport Centre terbesar dan terlengkap, ini akan sangat luar biasa," ujar Menpora.
Melalui DBON, terang Zainudin Amali, masing-masing daerah akan memiliki panduan dalam menelurkan atlet bibit-bibit unggul secara sistematis dari tingkatan Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan hingga struktur yang paling kecil.
Dengan cara seperti itu, pengembangan dan pembinaan atlet akan lebih terarah karena selama ini menurut Zainudin belum ada sistem terpadu yang dibentuk untuk mengembangkan olahraga.
"Dulu kurang terencana, tidak sistematis, tidak berorientasi jangka panjang, ambil mengambil atlet, bahkan ada tawar-menawar, ini merusak. Karena itu, kami menyimpulkan prestasi harus dicetak dan DBON akan menjadi wadahnya," terang Menpora.
Sementara itu, Gubernur Edy Rahmayadi, mengungkapkan keinginannya menghadirkan kembali kejayaan Sumut sebagai pencetak atlet berbakat. Didampingi Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, ia merasa bangga dengan terpilihnya Sumut sentra pembinaan Kemenpora.
"Kita tentu bangga Sumut dipilih dari 34 provinsi di Indonesia. Ada sekitar 15 juta penduduk kita karena itu kita perlu bekerja bersama-sama karena saat ini kita sudah memiliki panduan yang jelas, terstruktur dan sistematis. Kita tentu ingin kejayaan Sumut kembali lagi sebagai pencetak atlet berbakat," kata Edy.
Menurutnya, DBON merupakan jawaban permasalahan pengembangan olahraga di Sumut. Sumut yang dikenal sebagai pencetak atlet bertalenta harus memiliki sistem yang baik agar terus bisa meregenerasi dan meningkatkan kualitas atletnya.
Dengan terpilihnya Sumut, Gubernur Edy berharap pembangunan fasilitas, sarana dan prasarana olahraga terus berkembang. Ia juga berharap koordinasi Pemprov Sumut dengan kabupaten/kota semakin erat untuk menyukseskan program Kemenpora ini. "Ini butuh koordinasi kuat Pemkab dan Pemko, kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri karena ini sistematis," katanya.
Hadir pada pembukaan sosialisasi Perpres Nomor 86 Tahun 2021 ini Rektor Unimed selaku Ketua Panitia Syamsul Gultom, Anggota DPR, Komisi X Djohar Arifin Husin, dan jajaran Kemenpora. Hadir juga OPD-OPD terkait Pemprov Sumut dan Kabupaten/kota serta atlet dan pelatih Sumut.