Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sosilasasi pencegahan akan bahaya narkoba, kembali disosialisasikan Badan Kesbangpol Provinsi Sumatera Utara. Kali ini sosialisasi ditujukan kepada mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Sekretaris Komisi A DPRD Sumut, Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat atau yang akrab disapa JTP, mengingatkan mahasiswa akan bahaya narkoba. Sebab narkoba sudah ada dimana-mana dan siap merusak mahasiswa.
Dari data BNN, kata JTP, sudah ada sekitar 6,5% sampai 7% warga Sumut yang menggunakan narkoba. Hal itupun membuat Provinsi Sumut sebagai provinsi nomor 1 terbanyak pengguna narkoba di Indonesia.
"Jadi mari waspada, narkoba sudah ada dimana-mana," ujar JTP, politisi Partai Perindo itu, pada Sosialiasi Perda Nomor 1 Tahun 2019 tentang Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika, Psikoptropika dan Zat Adiktif Lainnya, di Restoran Kenanga, Jalan Jamin Ginting Medan, Senin (06/12/2021).
Menurut JTP, tak dikenali lagi siapa pengedar narkoba saat ini. "Dulu identik dengan preman, penjahat. Kalau sekarang sudah tak kita kenali lagi, ada pebisnis, politisi, para artis bahkan orang yang kita anggap baik sekalipun," ujar JTP.
Sehingga tak heran jika kemudian banyak mahasiswa menjadi korbannya. "Kejadian penggerebekan di Kampus USU kemarin adalah salah satu contohnya. Dan saya yakin di banyak kampus lainnya juga ada mahasiswa yang terjerat," kata JTP.
Karena itu, lanjut mantan Kapolres Tapanuli Utara itu, Komisi A DPRD Sumut bersama Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, telah membentuk Tim Terpadu Pemberantasan Narkoba, yang keanggotannya terdiri dari lintas sektoral.
"Ada Pemprov ya Kesabangpol, kepolisian, BNN Sumut, Satpol PP, unsur masyarakat dan mahasiswa di Tim Terpadu. Untuk apa iya antara lain agar adek-adek mahasiswa kita ini, masyarakat kita ini tidak jadi korban narkoba lagi. Intinya semua kita harus bergerak," tegas JTP.
Hal senada disampaikan Soritua Sihombing dari BNN Provinsi Sumut. Ia bahkan mengajak mahasiswa sebaiknya tidak merokok. "Karena apa, karena merokok cikal bakal masuk pintu jeratan narkoba," ujarnya.
Lebih lanjut Soritua Sihombing mengajak mahasiswa sebagai pioner dalam pencegahan narkoba. Karena itu selain menuntut ilmu, mahasiswa diharapkan mengisi waktunya dengan berbagai kegiatan positif. "Saya yakin adek-adek saya di GMNI, adalah garda terdepan menjauhi narkoba," tambahnya.
Dan Ketua GMNI Sumut, Paulus Peringatan Gulo, mengapresiasi kepercayaan Kesbangpol Sumut menggandeng GMNI untuk mensosialisasikan pencegahan narkoba di masyarakat. Ia dan pengurus bersama seluruh anggota berkomitmen menyelamatkan negara, khususnya Sumut, dari bahaya narkoba.
Sebelumnya, Kaban Kesbangpol Sumut, Safruddin, diwakili Kabid Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Ormas, Zulham Efendi Siregar, mengatakan sosialisasi itu bagian dari upaya pihaknya untuk mencegah penyalahgunaan narkoba.
"Hal ini mengingat angka peredaran narkoba sangat meningkat yang saat ini menjadi daerah tertinggi tingkat prevalensinya dari jumlah penduduk," kata Zulham Efendi didampingi Kasubbid Ketahanan Ekonomi dan Sosial Budaya, Erika Veronika Laoli.
Sosialisasi ini untuk menumbuhkan semangat di lingkungan masing-masing dalam membangun sistem kewaspadaan di tengah ancaman kejahatan narkoba yang semakin massif. "Perang melawan narkoba di Sumut juga terus digelorakan Pak Gubernur Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajekshah," kata Zulham.
Bahkan Presiden RI, Joko Widodo, pada tahun 2015, lanjut Zulham, menyampaikan Indonesia sedang menghadapi darurat narkotika. Presiden juga memerintahkan kepada semua pihak untuk bersama-sama memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika di masyarakat.
"Karenanya ke depan, kita harus terus berupaya bersinergi dengan pihak terkait dalam mewujudkan Sumut bersih dari peredaran dan penggunaan narkoba demi mewujudkan Indonesia bersinar," ujar Zulham.