Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian ESDM mencatat potensi minyak dan gas (migas) di Indonesia masih banyak yang belum tersentuh. Meski transisi energi baru terbarukan (EBT) sudah masif digencarkan, permintaan terhadap migas masih terus meningkat.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan transisi energi akan berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan migas. Meski begitu, dari sisi volume pemanfaatan minyak dan gas bumi akan terus meningkat salah satunya sebagai bahan baku industri.
"Dalam konteks energi rendah karbon, peran gas bumi sangat penting sebagai energi transisi sebelum dominasi bahan bakar fosil beralih ke energi terbarukan dalam jangka panjang. Tentunya transisi energi ini akan dilakukan dalam beberapa tahapan dengan mempertimbangkan daya saing, biaya, ketersediaan, dan keberlanjutan," ujar Ego dalam Pertamina Energy Webinar 2021, Selasa (7/12/2021).
Dalam paparannya, diketahui masih ada 70 cekungan migas yang belum dieksplorasi dari total 128 cekungan yang ada di Indonesia. Lebih rinci diketahui hanya 20 cekungan yang berproduksi, 8 cekungan sudah dibor namun belum berproduksi, 16 cekungan terindikasi memiliki hidrokarbon, dan 14 cekungan sudah dibor namun tidak ada penemuan.
Untuk mengimbangi permintaan migas yang akan terus meningkat, Ego menyebut Kementerian ESDM sedang menggencarkan eksplorasi dengan fokus utama di lima daerah prospektif yang terdapat di Indonesia bagian timur.
"Eksplorasi terus ditingkatkan dengan upaya yang lebih besar. Saat ini Kementerian ESDM menugaskan tim eksplorasi yang dibantu tenaga ahli yang berpengalaman di industri migas Indonesia untuk mengintegrasikan data daerah-daerah yang berpotensi untuk dieksplorasi lebih lanjut seperti Buton, Warin, Timor, Seram, dan Aru," bebernya.
Lima lokasi prospektif tersebut dinilai memiliki potensi cadangan migas yang besar. "Diperkirakan cadangan untuk lima lokasi prospektif tersebut dapat mencapai lebih dari 9,8 miliar barel setara minyak," tandasnya.(dtf)