Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat.Tentang retaknya proyek pembangunan tembok penahan tanah dibelakang SMPN 3 Satu Atap, di Dusun V Kebun Buah, Desa Halaban, Kecamatan Besitang, Langkat, yang runtuh terbelah sepanjang lebih kurang 10 meter. Sementara, proyek tersebut dikabarakan rusak hanya dalan hitungan hari, sebelum diserahterimakan oleh rekanan pekerjaan, ke Dinas PUPR Langkat, namun sudah retak.
Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) dengan tinggi bangunan lebih kurang 3 meter sudah runtuh terbelah, dan roboh ke bawah anak sungai. Sebagian tembok TPT yang masih berdiri ada beberapa titik retak-retak, terlihat di bagian yang retak ditambal untuk menutupi.
Proyek tersebut di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kabupaten Langkat senilai Rp 225.263.000, bersumber dari APBD Langkat, dengan Pelaksana Pengerjaan CV Bintara Erka Prima.
Ketua Komite SMPN 3 Satu Atap, Besitang, Ngadimin, akhir pekan lalu mengatakan, proyek TPT pada dinding tembok sebagian berdiri dan mengalami retak, pada bagian titik yang retak ditambal, yang mengherankan pengerjaan proyek tersebut sudah dinyatakan rampung.
Padahal, pengerjaan proyek tersebut belum selesai, diperkirakan bagian yang retak dikwartirkan beberapa bulan kedepan akan ambruk kembali.
Ngadimin berharap kepada Kepala Dinas PUPR Langkat, Sujarno, untuk memerintahkan kepada rekanan atau kontraktor guna memperbaiki proyek TPT tersebut.
Melalui pesan singkat WatsApp-nya, Kadis PUPR Langkat, Sujarno, Senin (13/12/2021) malam, saat dihubungi medanbisnisdaily.com, menuliskan, PPK sudah menginstruksikan kepada rekanan untuk melakukan perbaikan.
"Kondisi cuaca yang musim hujan membawa konsekuensi naiknya air dan arus sungai, menghantam tembok penahan tanah. Oleh karena pekerjaan ini dalam progres, maka masih menjadi tanggungjawab pelaksana pekerjaan, dan belum dibayar 100 persen," kata Sujarno.