Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Ada 13 Kecamatan dari 23 Kecamatan di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara (Sumut) yang wilayahnya ditumbuhi tanaman nipah. Pohon nipah bisa disadap untuk diambil niranya dan diproduksi sebagai gula. Makanya, Langkat berpotensi sebagai daerah penghasil gula nipah.
"Proses kegiatan gula nipah saya harapkan akan mampu menjadi tambahan penghasilan masyarakat. Sehingga dapat menguatkan kebersamaan untuk memberikan partisipasi positif bagi pembangunan daerah khususnya masyarakat yang ada di pesisir," kata Wakil Bupati Langkat, H Syah Afandin, di Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, saat membuka pelatihan proses pembuatan gula nipah yang diselenggaran Yayasan Konservasi Pesisir Indonesia (YAKOPI), Selasa (14/12/2021).
Sementara Direktur YAKOPI, Eling Tuhono, menjelaskan, pelatihan ini diikuti perwakilan dari lima Desa binaan YAKOPI di Langkat. Yakni Desa yang memiliki potensi nipah, diantaranya Desa Pasar Rawa, Desa Dogang, Desa Teluk Meku, Desa Kwala Gebang dan Desa Kwala Serapuh.
Jumlah peserta sebanyak 30 orang dan instruktur/pelatih dari kegiatan ini adalah Dedi dari kaya Coco Tangerang Banten. Coco juga sebagai distributor produksi gula nipah yang dihasilkan oleh masyarakat.
"Kami juga berharap kedepan akan lebih banyak lagi Desa binaan yang mampu memproduksi gula nipah sehingga tema acara kita hari ini terwujud," katanya.
Eling juga menjelaskan, YAKOPI sebagai sebuah NGO yang fokus melaksanakan konferensi di daerah pesisir telah melakukan kegiatan bersama masyarakat Desa melalui kegiatan restorasi hutan mangrove.
Namun menyadari, bahwa perbaikan lingkungan juga harus memikirkan aspek-aspek sosial dan ekonomi. Menjadi latar belakang pelatihan ini digelar.
Selanjutnya, dilaksanakan penandatanganan kesepakatan (MoU) antara Pemkab Langkat dengan YAKOPI, tentang pelaksanaan restorasi ekosistem pesisir dan pemberdayaan masyarakat pesisir di Kabupaten Langkat.