Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Perekonomian Sumatra Utara (Sumut) tahun 2022 diperkirakan tumbuh pada rentang 3,7% hingga 4,5%. Program vaksinasi dan tercapainya target herd immunity diperkirakan menjadi penopang ekonomi Sumut di tahun depan. Sementara dari sisi eksternal, perbaikan ekonomi dunia mendorong volume perdagangan dari Sumut yang diiringi dengan masih tingginya harga komoditas. Dari sisi domestik, inflasi akan tetap terkendali didukung oleh penguatan nilai tukar rupiah.
"Investasi infrastruktur strategis nasional yang juga terus berjalan juga akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun depan. Kalau dari sisi konsumsi Pemerintah diperkirakan juga akan
meningkat karena aktivitas yang kembali normal mendorong optimalisasi belanja operasi dan belanja modal," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Soekowardojo, Rabu (15/12/2021).
Soeko, sapaan akrab Soekowardojo, mengatakan, perekonomian Sumut terus terakselerasi setelah sempat kontraksi akibat Covid-19. Namun perkembangan kasus positif yang melandai hingga pembatasan kegiatan dilonggarkan membuat ekonomi kembali menggeliat. Program vaksinasi dan pencapaian herd immunity memang menjadi penopang di tahun 2021. Kondisi inilah yang diharapkan bisa berlanjut di tahun depan hingga target sebesar 3,7% hingga 4,5% bisa tercapai.
BI pun tetap mengimbau agar masyarakat menerapkan prokes secara disiplin. Karena di tengah pandemi saat ini, disiplin prokes harus dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 dan kegiatan masyarakat juga bisa tetap berjalan. Karena jika kasus meningkat, maka akan ada pembatasan lagi.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun 2021 diperkirakan mencapai 2,5% hingga 3,3%. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah asumsi, antara lain naiknya harga-harga komoditas ekpor, ekonomi dunia yang juga sudah semakin bergerak yang mengakibatkan tumbuhnya permintaan komoditas dari Indonesia, kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan hanya bersifat temporer, juga terjadi peningkatan penyaluran kredit ke korporat, rumah tangga dan UMKM.
Meskipun ada pelemahan pertumbuhan ekonomi Cina, Jepang dan AS, namun pertumbuhan ekonomi Eropa dan negara lainnya akan mendorong permintaan sejumlah komoditas Indonesia. "Pada triwulan IV-2021, global mobility index diperkirakan meningkat, indeks keyakinan konsumen juga naik, penjualan riil meningkat, investasi meningkat, kinerja ekspor impor meningkat, sehingga kita optimis pertumbuhan ekonomi Sumut tumbuh dengan baik," katanya.
Soeko menuturkan, stabilitas ekonomi Sumut hingga triwulan IV-2021 berkembang dengan baik. Dari sisi perbankan, hingga Oktober 2021 ROA tumbuh 3,4%, BOPO 60%, LDR meningkat, DPK tumbuh 10,7% (tabungan, giro dan deposito) dimana DPK perbankan dari tahun 2022 konvensional naik 10,8% dan perbankan syariah naik 9,6%, kredit tumbuh positif 3,1% (korporat tumbuh 2,2%, kredit rumah tangga tumbuh 2,95%, kredit UMKM naik 3,27%).