Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pimpinan Wilayah (PW) Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Sumatera Utara (Sumut) menyebut Gubernur Edy Rahmayadi egois. Hal itu terkait dengan rencana pengaspalan rumah dinas Gubernur Sumut sebesar Rp 2 miliar. Anggaran itu berasal dari perubahan APBD 2021. Berdasarkan LPSE Sumut, proyek tersebut diberi nama pengaspalan rumah dinas gubernur dengan kode tender 21066027. Nilai pagu paket Rp 2.001.442.500 dan nilai HPS paket Rp 1.998.386.375,71.
"Gubernur Sumut Edy Rahmayadi terkesan egois dalam kepemimpinannya. Hanya mementingkan fasilitas pribadi dari pada kepentingan masyarakat Sumut. Bayangkan saja masih banyak lagi jalan di Sumut yang belum tersentuh aspal sejak Indonesia merdeka sampai sekarang. Contohnya di Kabupaten Karo, Kabupaten Labura dan daerah lainnya. Seharusnya inilah yang menjadi prioritas utama," kata Plt Ketua PW HIMMAH Sumut Sukri Soleh Sitorus, Kamis (16/12/2021)
Dikatakan Sukri, rumah dinas Gubernur Sumut sudah lebih dari cukup. Lagipula apa artinya rumah dinas megah sementara banyak masyarakat daerah masih mempersoalkan jalan yang rusak hancur lebur.
"Pak gubernur harus membuka mata. Masih banyak masyarakat Sumut yang bergelut dengan jalanan berlumpur untuk mengais rezeki untuk menafkahi
kebutuhan keluarganya. Anak sekolah juga bersimbah lumpur demi untuk menempuh pendidikan ke sekolah dengan jalan yang cukup parah," protes Sukri.
HIMMAH, sambung Sukri, juga menyayangkan pernyataan Gubernur Edy kepada orang yang mengkritiknya terkait hal itu. Pernyataan Gubernur Edy yang mengatakan bila perlu 100 miliar saya bikin, menurut HIMMAH, semakin menambah sakit hati masyarakat Sumut yang saat ini bertambah susah akibat pandemi.
"Kesannya gubernur hanya mementingkan pembangunan istana Sumut dari penderitaan masyarakat. Maka wajar saja masyarakat Karo menyampaikan aspirasi jalan rusak langsung kepada presiden dengan membawa jeruk beberapa waktu lalu," tutup Sukri.