Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pfizer gagal mendapatkan hasil memuaskan dalam uji klinis vaksin COVID-19 untuk anak usia 2-5 tahun. Sejauh ini usia anak termuda yang diketahui bisa mendapatkan vaksin COVID-19 adalah 5 tahun ke atas.
Dalam keterangan perusahaan, Pfizer menjelaskan uji klinis pemberian vaksin pada anak 2-5 tahun ternyata tidak memberi respons imun yang kuat. Pfizer berencana mengubah uji klinisnya dengan menambah dosis vaksin, total menjadi tiga dosis.
"Keputusan mengevaluasi dosis ketiga 3 mikrogram vaksin untuk anak-anak 6 bulan hingga di bawah 5 tahun mencerminkan komitmen perusahaan dalam berhati-hati memilih dosis yang tepat untuk memaksimalkan profil risiko-manfaat," ungkap Pfizer seperti dikutip dari CNN, Sabtu (18/12/2021).
"Bila uji klinis tiga dosis ini sukses, Pfizer dan BioNTech berencana menyerahkan data pada otoritas kesehatan agar bisa ada izin darurat untuk dipakai anak usia 6 bulan dan di bawah 5 tahun pertengahan 2022," lanjut perusahaan.
Diketahui Pfizer menggunakan dosis vaksin yang lebih sedikit pada anak-anak dibandingkan untuk orang dewasa. Anak usia 12 tahun ke atas mendapat 30 mikrogram vaksin di tiap dosis, 5-11 tahun mendapat 10 mikrogram, dan usia di bawahnya hanya 3 mikrogram.
Penurunan dosis ini bertujuan untuk meminimalisir risiko efek samping sekaligus memaksimalkan efektivitas respons imun.
Indonesia sendiri baru memulai program vaksinasi COVID-19 anak 6-11 tahun pada 14 Desember 2021. Vaksin yang digunakan untuk sementara adalah dari Sinovac, sampai BPOM memberi izin untuk jenis vaksin lainnya.(dth)