Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemulihan ekonomi dari dampak pandemi sangat bergantung pada kecepatan program vaksinasi virus Corona guna menekan penularan baru dan mengurangi dampak yang mungkin bisa ditimbulkan oleh munculnya varian baru.
Vaksin booster jadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan efektivitas vaksin terhadap varian baru virus Corona. Pelaku industri di sektor farmasi pun mempercepat proses penyediaan vaksin yang bisa digunakan untuk vaksin booster.
Penelitian yang dilakukan Hunan Provincial Center for Disease Control and Prevention (Hunan CDC) memperlihatkan bahwa Vaksin Zifivax bisa digunakan sebagai booster.
Laporan hasil penelitian yang dilakukan di Hunan CDC, yang dirilis awal Desember lalu, menyimpulkan Zifivax aman dan memberikan peningkatan neutralizing antibody yang baik sebagai vaksin booster.
Zifivax telah memperoleh izin penggunaan darurat (emergency use authorization, EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (Badan POM) pada 7 Oktober 2021. Zifivax merupakan vaksin yang dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit.
Ke depan, vaksin Zifivax akan dikembangkan dan diproduksi di Indonesia oleh PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio).
Penelitian Zifivax sebagai vaksin booster dilakukan di Hunan Provincial Center for Disease Control and Prevention (Hunan CDC) melibatkan 360 subyek.
Adapun waktu pemberian booster ini diberikan 3-13 bulan setelah subyek mendapatkan dosis lengkap (sebanyak 2 kali suntikan) vaksin inactivated COVID-19.
Data menunjukkan bahwa peningkatan titer neutralizing antibody terhadap Virus original wuhan strain meningkat hampir 24 kali lipat (dari 2,07 menjadi 49,07). Bahkan, titer neutralizing antibody terhadap varian Delta (B.1.172.2) meningkat hampir 50 kali lipat (dari 2,08 menjadi 102,58).
"Hal ini merupakan kabar gembira dari penelitian vaksin Zifivax sebagai booster. Kami berharap hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia. Kami juga sedang dalam proses pengajuan izin penggunaan vaksin Zifivax ini sebagai booster ke Badan POM," ungkap Direktur Pemasaran dan Kemitraan PT JBio, Chairuddin Yunus, di Jakarta, Rabu (15/12/2021).
Sebelumnya data interim uji klinik fase 3 menunjukkan efikasi yang baik dari vaksin Zifivax, termasuk terhadap Virus SARS CoV-2 varian Alfa (92,93%), Gamma (100%), Delta (77,47%), dan Kappa (90,0%). Efikasi vaksin mencapai 81,71% setelah mendapatkan vaksinasi lengkap.
Berdasarkan analisis pada beberapa rentang usia, efikasi vaksin pada populasi dewasa usia 18-59 tahun sebesar 81,51%, populasi lansia usia 60 tahun ke atas sebesar 87,58%.
"Vaksin Zifivax sudah diuji klinis di Indonesia, melibatkan 4.000 orang subyek sehingga sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia, dan sudah mendapat izin penggunaan dari Badan POM. Selain itu, vaksin Zifivax juga sudah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)," ungkap Chairuddin.(dtc)