Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tim Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) dari Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian melatih petani bawang merah di Desa Ria-Ria Kecamatan Pollung, Humbang Hasundutan, Sumatra Utara.
Petani dilatih membuat pasta bawang merah. Pelatihan yang digelar 4 Desember ini, bertujuan meningkatkan nilai tambah bawang merah menjadi beragam produk guna memenuhi pasar dalam negeri dan ekspor. Adapun tim dosen yang melakukan pengabdian itu diketuai Mimi Nurminah, STP, MSi beranggotakan Dr Hotnida Sinaga, M.Phil dan Linda Masniary Lubis, STP, MSi.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian program pengabdian dosen wajib mengabdi di lahan proyek nasional food estate Humbang Hasundutan yang ditujukan kepada anggota kelompok tani," kata Mimi dalam keterangan tertulisnya Senin (20/12/2021).
Dijelaskan Mimi bawang merah adalah salah satu jenis produk hortikultura yang mempunyai sifat perishable (sangat mudah rusak). Pada saat panen raya, harga bawang merah menjadi sangat rendah. Jika petani ingin menunda pemasarannya hingga harga kembali normal, justru akan menyebabkan kerusakan yang akhirnya membuat petani merugi.
"Melihat permasalahan yang dialami petani ini, diperlukan teknologi pengolahan yang dapat memperpanjang umur simpan dan meningkatkan nilai tambah dari produk bawang merah. Salah satu fungsi dari pengolahan bawang merah bertujuan untuk mempertahankan mutu sebelum digunakan," kata Mimi
Dijelaskan Mimi, saat ini pemanfaatan bawang merah melalui diversifikasi produk olahan bawang merah yang sudah dipasarkan, antara lain bawang goreng dan tepung bawang. Salah satu alternatif olahan bawang merah yang belum banyak dikembangkan adalah pasta bawang. Pengolahan pasta bawang merah ini bertujuan untuk kepraktisan saat menggunakannya dalam memasak.
"Pasta bawang merah juga menjadi alternatif produk sediaan bumbu. Sebagai sediaan bumbu, pasta bawang merah harus memiliki flavor yang kuat, sehingga dapat memberikan aroma yang khas ketika digunakan," kata Mimi.
Kegiatan pengabdian dihadiri Wakil Dekan III Fakultas Pertanian USU Prof Dr Ir Elisa Julianti, MSi dan kepala desa serta sekretaris Desa Ria-Ria dan tokoh masyarakat. Model pelatihan dilakukan secara dan praktik. Petani juga dilatih membuat bubuk bawang merah, hygiene dan sanitasi pengolahan produk serta pengawasan mutu meliputi penjagaan mutu serta pemasaran secara online. Tim USU juga menghibahkan alat pengolahan berupa mesin pengering, mesin pengiris dan mesin penghancur/pembuat pasta.