Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Peringatan Hari Ibu ke-93 Tahun 2021 tingkat Provinsi Sumatera Utara digelar di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Selasa (21/12/2021).
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, bersama Ketua TP PKK Sumut, Nawal Lubis, Wakil Ketua Sri Ayu Mihari, nyonya Kapolda Sumut, serta sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sumut, dan para ibu utusan lembaga/instansi, hadir pada acara itu.
Edy Rahmayadi didapuk memberi sambutan. Mantan Pangkostrad itu bicara soal kejujuran. Ia mengatakan seorang suami kepada istri kerap berbohong untuk menutupi kekurangan.
Laki-laki, menurutnya berpikir dengan akal (rasio). Sedangkan perempuan menggunakan perasaan. "Tak akan pernah ketemu itu, makanya kita kan sering berkelahi," sebut Edy.
Tentang berkelahi, Edy Rahmayadi punya cerit dengan istrinya. Ia mengatakan paling lama akrab dengan istri hanya 30 menit. "Aku sama istriku ini, 30 menit aja jumpa itu bagus," ujar Edy disambut gelak tawa hadirin.
"Makanya saya kalau udah jumpa, saya hitung itu, 29 menit ah saya keluar itu. Kalau nambah satu menit oh berkelahi itu, ada saja celah yang dijadikan, yang satu pakai perasaan, satu lagi pakai rasio," sambung Edy lagi.
Di sisi lain menurut Edy Rahmayadi, laki-laki ataupun suami, juga ada bersifat menyerah, tak mampu menghadapi kenyataan. "Siapakah yang memberi penyemangat, inilah perempuan itu," sebutnya.
"Bayangin kalau yang ngasih semangat empat, berantakan semua itu, pasti berantakan itu. Makanya satu dua aja bilang ama dia, kecuali gubernur bolehlah empat," canda Edy.
Lantas Edy mengungkap pernah berpikir memiliki seorang istri, yang sama sekali tidak satu suku dengan istrinya saat ini. "Saya dulu saya berpikir mau seperti ibu Boru Siagian ini (istri Kapolda Sumut berdarah Solo yang kemudian jadi boru Batak). Kenapa saya harus pilih orang Solo, karena orang Solo ini halus, lembut gitu," ujarnya.
Lalu ia pernah berpikir memperistri orang Sunda. "Dia bangun tidur, berlipstik, mantik dia cantik," ujar Edy yang juga disambut tawa hadirin.
Tak hanya itu, ia juga pernah kepikiran memperistri orang Minang. "Kasih duit dikit udah bisa nyimpan duit dia itu, berpikir rumah makan, otak bisnis jalan terus," kata Edy.
Namun akhirnya tekadnya bulat mencari istri Boru Lubis. "Yang terakhir saya memang mau cari Boru Lubis, gitu. Karena ditutup sama Boru Lubis, orang Solo, orang Sunda, orang Minang, dijaga sama Boru Lubis. Dialah premannya," ujar Edy disambut tepuk tangan hadirin.
"Salah saya ambil langkah, Boru Lubis duluan yang saya ambil, selesailah yang tiga-tiga itu tak jadi," canda Edy lagi. "Saudara-saudari sekalian, saya ingin kelakar, tapi laki-laki (suami) butuh ibu-ibu sekalian," tambah Edy lagi.
Di akhir sambutannya, ia mengimbau para kaum ibu tetap menjadi seorang ibu yang baik, yang punya perasaan berdasar pada kodrat perempuan, tetapi juga memahami akal atau rasio berpikir seorang laki-laki atau suami.
Pada akhir acara, ia menyampaikan Selamat Hari Ibu ke-93. Ia memotong kue tumpeng menandai selebrasi Hari Ibu, sekaligus memberikannya kepada Nawal Lubis, istrinya, kepada Sri Ayu Mihari, istri Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, dan kepada istri Kapolda. Saat memberi nasi tumpeng kepada, Edy terlihat sambil mengecup kening Nawal.