Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tim Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) dari Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian melatih sejumlah petani bawang putih di Desa Ria-Ria Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi umatra Utara (Sumut). Pelatihan itu bertujuan mendorong petani agar dapat mengembangkan komoditi bawang putih dalam berbagai produk turunan.
Adapun tim dosen yang melakukan pengabdian itu diketuai Dr Ir Hotnida Sinaga, M.Phil dan beranggotakan Mimi Nurminah STP MSi dan Era Yusraini STP MSi.
Di antaranya yang dilatih adalah membuat pasta bawang putih dan bubuk bawang putih. Pelatihan yang digelar 4 Desember lalu ini, diharapkan akan meningkatkan nilai tambah bawang putih menjadi beragam produk guna memenuhi pasar dalam negeri maupun ekspor.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian program pengabdian dosen wajib mengabdi, di lahan proyek nasional food estate Humbang Hasundutan yang ditujukan kepada anggota kelompok tani," kata Hotnida dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/12/2021)
Dengan pengolahan itu, kata Hotnida, nantinya produk yang dihasilkan bawang putih bisa lebih beragam sehingga menambah nilai ekonomis dibandingkan jika petani hanya menjual bawang putih segar. Hal itu tentu akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan ekonomi petani. Selain itu, dengan mengembangkan bawang putih dalam beragam produk turunan, petani terhindar dari kerugian, mengingat saat panen raya, harga akan turun karena volumenya berlimpah.
Dijelaskan Hotnida, model pelatihan yang mereka lakukan adalah secara teori dan praktik. Selain membuat pasta dan bubuk bawang putih, petani juga diajarkan pentingnya menjaga hygiene dan sanitasi serta menjaga mutu produk dan pengenalan pemasaran secara online. Selain itu,
tim USU juga menghibahkan alat pengolahan berupa mesin pengering, mesin pengiris dan mesin penghancur/pembuat pasta.
"Melalui pelatihan ini, kami berharap petani dapat mendapatkan ilmu tentang pengolahan pangan yang bermutu dan bernilai ekonomis tinggi," tandas Hotnida.