Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sistem transfer uang atau duit telah mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai mekanisme kini telah tersedia untuk memindahkan uang dari orang satu ke orang lainnya.
Sistem transfer duit ini sendiri punya perjalanan yang panjang. Perkembangannya sulit dipisahkan dari keberadaan uang itu sendiri sebagai alat transaksi.
Dikutip dari Forbes, Minggu (26/12/2021), jauh sebelum adanya transfer bank ataupun bank sentral, manusia telah mengenal barter. Suku-suku di Mesopotamia dan Fenisia mulai berdagang ternak sejak tahun 6000 sebelum masehi, serta biji-bijian dan sayuran seiring berkembangnya pertanian.
Dalam perjalanannya, mengangkut ternak dan hasil pertanian cukup merepotkan. Sekitar tahun 1200 sebelum masehi, para pedagang China mulai menggunakan kulit kerang hingga pisau logam sebagai pengganti barang yang mereka kirimkan. Peralatan logam kemudian dibulatkan menjadi koin sebagai uang pertama.
Pada 500 sebelum masehi, koin beredar di Turki, Yunani dan Makedonia. Kemudian menyebar ke kekaisaran Romawi.
Uang kertas sendiri muncul pertama kalinya di China antara 600 dan 900 masehi. Sifat uang yang ringan dan mudah dibawa membuat transfer menjadi lebih mudah.
Di Eropa pada abad pertengahan, para pedagang menggunakan tagihan jangka pendek dengan orang asing untuk menyelesaikan transaksi perdagangan mereka. Kemudian, tagihan bank pun muncul.
Uang kertas dan koin beredar bebas, tapi mudah hilang dan dicuri. Pada abad ke-16, cek pun muncul dan akhirnya menjadi alat transfer nilai yang dominan baik untuk bisnis maupun individu.
Mengangkut uang atau cek dengan kapal atau pos yang diantarkan kuda bisa memakan waktu berbulan-bulan. Penemuan telegraf selanjutnya memungkinkan para pedagang menggunakan Western Union untuk transfer uang sejak tahun 1851.
Sistem transfer duit semakin cepat pada periode 1950-an. Bank mulai menggunakan kartu kredit. Sehingga, seseorang tidak perlu lagi menulis cek dan mencatat jumlahnya secara terpisah untuk setiap pembelian.
Satu dekade kemudian, bank memperkenalkan ATM. Kehadiran ATM memberi orang pilihan untuk menyetor dan menarik uang tunai.
Pada tahun 1973, bank menciptakan Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) yakni jaringan pesan global untuk mengirimkan instruksi pengiriman uang secara efisien.
Selanjutnya, kehadiran internet menghadirkan sistem pembayaran baru termasuk PayPal dan OFX (berganti nama dari OzForex). Keduanya diperkenalkan pada tahun 1998.
Perjalanan sistem transfer duit tak berhenti di situ. Seiring berkembangnya teknologi, kemudian muncul teknologi blockchain yakni buku besar yang menciptakan catatan dimana catatan itu tidak bisa dihapus dan dipalsukan. Blockchain ini sendiri erat kaitannya dengan aset kripto.
Jack Vonder Heide, presiden Technology Briefing Centers, melihat masa depan teknologi ini cerah ke depannya.
"Semua jenis aset dapat diberi token. Jika Anda memiliki kapal, Anda bisa menjual saham kepada orang lain dengan sangat cepat tanpa hak atau dokumen apa pun," katanya.(dtf)