Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kashmir. Untuk pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir, sebuah gereja tertua di Kashmir, India mengadakan misa Natal. Misa Natal kembali diadakan setelah gereja dibuka kembali untuk umum awal pekan ini.
Seperti dilansir Arab News, Minggu (26/12/2021), Gereja St. Luke ini diketahui telah berusia 125 tahun. Misa diadakan di Gereja tepat pada hari Natal, Sabtu 25 Desember 2021 waktu setempat.
Kabar dibukanya kembali gereja itu muncul di tengah laporan media tentang penganiayaan yang meluas terhadap komunitas Kristen.
Sebelumnya, kantor berita The New York Times telah melaporkan warga anti-Kristen yang melakukan pembersihan desa-desa dan gereja-gereja, serta membakar literatur Kristen, menyerang sekolah dan menyerang jemaat.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah di Kashmir karena merenovasi dan memulihkan gereja," kata Pendeta Eric Tarsem kepada Arab News.
"Kami sebagai seluruh masyarakat sangat senang. Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan." lanjutnya.
Batu fondasi Gereja St. Luke, yang terletak di daerah Dalgate di kota Srinagar, diletakkan oleh Earnest dan Arthur Neve pada 12 September 1896. Kedua orang itu adalah yang pertama memperkenalkan pengobatan modern di Kashmir dan vaksinasi untuk kolera dan cacar pada akhir abad ke-19. Mereka juga mendirikan Rumah Sakit Misi Kashmir pada tahun 1888.
Pada awal 1990an, gereja ditutup saat terjadi pemberontakan bersenjata melawan pemerintahan New Delhi di Kashmir.
Kemudian pada 2016, umat Kristen di wilayah tersebut telah menuntut restorasi gereja. Pekerjaan renovasi dimulai pada 2019 oleh Departemen Pariwisata Jammu dan Kashmir, dan menelan biaya sekitar $80.000 (Rp 1,135 miliar).
Pada hari Sabtu (25/12), hanya tiga hari setelah gereja dibuka kembali, lebih dari 100 orang berkumpul di sana untuk memanjatkan doa Natal.
"Pembukaan gereja sangat berarti bagi kami," kata Grace Palijor, seorang Kristen generasi keempat di Srinagar, mengatakan kepada Arab News.
"Ini adalah pengakuan bahwa misionaris Kristen telah melayani dan mengembangkan negeri ini selama ini."
Palijor, yang mengelola sebuah sekolah di Srinagar dan bernyanyi dalam paduan suara di St. Luke's pada hari Sabtu (25/12), menyebut pembukaan kembali gereja sebagai "pertanda baik" untuk Kashmir.
"Kami merasa diterima di masyarakat," katanya. "Ini adalah sikap yang sangat baik dan membawa harapan dan kedamaian, terutama di musim perayaan Natal."
Di momen Natal, Perdana Menteri India Narendra Modi mengirim ucapan selamat Natal kepada masyarakat melalui Twitter. "Salam Natal untuk semua orang! Kita mengingat kehidupan dan ajaran mulia Yesus Kristus, yang sangat menekankan pelayanan, kebaikan, dan kerendahan hati. Semoga semuanya sehat dan sejahtera. Semoga ada harmoni di sekitar kita."
Selama beberapa dekade, Kashmir telah menjadi pusat ketegangan antara mayoritas Hindu India dan Muslim Pakistan dan penyebab dua dari tiga perang antar keduanya. Kedua negara mengklaim wilayah tersebut secara penuh, tetapi masing-masing hanya mengatur sebagian wilayah saja.(dtc)