Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengaku sejak kecil telah dibentuk ayahnya berkarakter keras. Sehingga tak mungkin baginya kalau sekarang tampil lembek-lembek.
"Tak mungkin gara-gara saya jadi gubernur, kalian suruh saya baik-baik (lembek)," ujar Gubernur Edy saat memberi sambutan pada pelantikan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Sumut, Rabu (29/12/2021).
Ia mengaku pernah diingatkan tim sukses untuk tampil lembut. "Pernah saya coba gitu, karena tim sukses saya, pak berubahlah bapak. Maksud kau? bapak senyum. Tiga bulan sakit saya," ujar Edy disambut tawa para pengurus dan undangan.
Karena sakit itulah makanya ia tetap tampil dengan karakter keras. "Mana kalian pilih kalian punya gubernur sakit, tapi saya begini-begini sehat," tanya Gubernur Edy pada pelantikan yang berlangsung di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan itu.
"Sehat," jawab beberapa orang terdengar. "Iya sehat nah makanya biarkan saya begini. Jangan kau marah-marahi saya. Nah beginilah ciri khas kita," ujar Edy, mantan Pangkostrad itu.
Ia juga mengatakan belum tentu orang yang tampil halus-halus lebih baik dari orang yang kasar. "Belum tentu. Tetapi diharapkan ngomongnya baik, kelakuan baik, semua baik, diharapkan begitu. Tapi saya minta maaf, saya tak bisa. Biarkan saya begini, setuju?," ungkap Edy.
Sebelumnya publik dihebohkan dengan tindakan Gubernur Edy yang mengusir pelatih biliar Sumut, Khairuddin Aritonang, karena tak ikut bertepuk tangan saat ia memberi sambutan pada pemberian tali asih atlet berprestasi di PON XX Papua, Senin (27/12/2021) sore.
Bahkan dalam video yang beredar, terlihat Gubernur Edy menjewer kuping pelatih yang akrab disapa Choki itu. Oleh gubernur, Choki disebutnya tertidur dan seolah bukan bagian dari olahragawan.
Tindakan gubernur itupun mengundang reaksi dari berbagai pihak. Choki sendiri turut bereaksi, yang menurutnya tidak seharusnya gubernur memperlakukan pelatih yang telah turut mempersembahkan medali, dihadapan orang banyak.