Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, terlihat santai merespons pelatih biliar Sumut, Choki, yang berencana melaporkannya ke Polda Sumut.
Tak terlihat sedikit pun wajah takut dari Edy Rahmayadi, mantan Pangkostrad itu. Ia memberi komentar singkat kepada wartawan terkait rencana Choki, pelatih bernama asli Khairuddin Aritonang itu.
"Apanya yang mau dilapori? Ya nggak lah, laporan itu kan ada syaratnya. Kalian lah yang bela saya," ujar Edy Rahmayadi menjawab wartawan, di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan, Kamis (30/12/2021).
Perihal akan melaporkan Edy Rahmayadi ke polisi, diungkap Choki kepada wartawan pada Selasa (28/12/2021) atau sehari setelah pengusiran dan penjewerannya oleh gubernur.
Dasarnya mau melaporkan Edy, adalah karena tidak terima dengan perbuatan Gubernur Edy yang menjewer dan memarahi dirinya di depan umum pada acara pemberian tali asih atlet berprestasi Sumut pada PON XX Papua, Senin (27/12/2021) itu.
Choki Aritonang menyebutkan bahwa laporan yang akan ia lakukan atas nama pribadi, bukan mengatasnamankan Pengprov Biliar Sumut. "Saya tidak bawa nama Pengprov Biliar. Saya bawa nama pribadi," tegas Choki, Selasa (28/12/2021).
BACA JUGA: Jewer dan Usir Pelatih Biliar, BEM Nusantara: Gubernur Edy Offside, Harus Minta Maaf!
Sebelumnya publik dihebohkan dengan tindakan Gubernur Edy yang mengusir pelatih biliar Sumut, Khairuddin Aritonang, karena tak ikut bertepuk tangan saat ia memberi sambutan pada pemberian tali asih atlet berprestasi di PON XX Papua, Senin (27/12/2021) sore.
Bahkan dalam video yang beredar, terlihat Gubernur Edy menjewer kuping pelatih yang akrab disapa Choki itu. Oleh gubernur, Choki disebutnya tertidur dan seolah bukan bagian dari olahragawan.
Menurut Edy, olahraga itu adalah motivasi. Olahraga itu adalah esprit decorp dan olahraga itu adalah harga diri. "Kalau orang tak seperti olahraga, apalagi yang bersangkutan adalah pelatih, pelatihnya aja seperti itu, bagaimana untuk yang dilatih. Diajak bicara yang lain dengan semangatnya bertepuk tangan, dia hanya bersandar seperti seolah-olah sudah tak ada disitu," jelas Edy.
Karena itu, ia mengatakan lebih baik si pelatih itu tidak ada di ruangan acara itu. "Untuk itu lebih baik dia keluar dari tempat ini. Kita butuh orang-orang yang siap untuk menjadi prestasi," pungkas Edy.
Tindakan gubernur itupun mengundang reaksi dari berbagai pihak. Choki sendiri turut bereaksi, yang menurutnya tidak seharusnya gubernur memperlakukan pelatih yang telah turut mempersembahkan medali, dihadapan orang banyak.