Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan Pimpinan Wilayah (PW) Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Sumatera Utara (Sumut) menilai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut lemah dalam mengimbangi dinamika yang terjadi dalam kasus "Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Jewer Pelatih Billiar". Padahal kasus itu telah membuat nilai positif pemberian tali asih atlet peraih medali PON XX Papua, jadi hilang.
Penilaian itu dapat dilihat dari riset percakapan dunia maya yang dilakukan Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah (LKSA) Sumut dengan metode tracking media sosial dan daring dalam tiga puluh hari terakhir (4 Desember 2021-3 Januari 2022).
Dalam riset itu ditemukan, 1.476 brand Edy Rahmayadi dengan rasio 21% bersentimen positif dan 38% bersentimen negatif sedangkan 41% sisanya bersentimen netral.
Temuan unik dari riset tersebut memperlihatkan ekalasi percakapan bersentimen negatif terjadi sejak tanggal 27 Desember 2021 dengan rasio 60%. Besarnya volume sentiment negatif sepanjang masa tracking, menurut pengamatan LKSA Sumut, disumbangkan dalam satu pekan terakhir (sejak 27 Desember 2021)
Plt Ketua PW HIMMAH Sumut Sukri Soleh Sitorus mengatakan, hal tersebut pada akhirnya menghilangkan nilai positif pemberian tali asih kepada atlet peraih medali pada PON XX Papua. Dikatakan Sukri fenomena ini menguatkan adagium lazim "seribu kebaikan dapat musnah hanya karena melakukan satu kesalahan".
"Seharusnya Kadisporasu memiliki beban moral yang besar untuk mengimbangi persoalan tersebut dengan cara mempublikasikan aspek-aspek positif yang sudah dilakukan Edy Rahmayadi yang memberikan tali asih kepada atlet dan pelatih peraih medali PON XX Papua," kata Sukri, Jumat (7/1/2022).
Sukri melanjutkan, melihat penilaian publik mengarah kepada hal yang negatif, dimana keberadaan Dispora Sumut, harus menjadi catatan penting Gubernur Sumut.
"Kami meminta kepada Gubernur Edy mengevaluasi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut. Kami menilai yang bersangkutan seakan tutup mata terhadap persolan ini," tegas Sukri.