Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balikpapan. Proyek RDMP alias pengembangan Kilang Balikpapan masih berlangsung. Hingga akhir Desember 2021, pembangunan Kilang Balikpapan mencapai 46,92%.
Angka ini di atas target yang telah ditetapkan sebesar 45,54%.
"Jadi tadi bisa sama-sama kita lihat progres pembangunannya.Jadi ini sudah mencapai hampir 47% di akhir tahun 2021 kemarin. Progres ini melebihi target yang ditetapkan. Jadi alhamdulillah setelah sekian lama kita menunggu pembangunan kilang baru di Indonesia," kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati saat mengujungi proyek tersebut, Sabtu (8/1/2021).
Nicke mengatakan, proyek ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Proyek ini berjalan tanpa menghentikan kilang yang sudah ada atau eksisting.
"Jadi seperti kita harus memperbaiki kereta api yang sedang berjalan, gerbong yang ada diperbaiki, kemudian ditambah dengan gerbong baru," ujarnya.
Dengan pengembangan kilang tersebut, Nicke bilang, kapasitas kilang akan meningkat dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Kemudian, kualitas produk yang dihasilkan meningkat dari Euro II menjadi Euro V.
Nicke mengatakan, tambahan kapasitas itu akan terjadi pada Oktober 2023.
"Jadi ada tambahan 100 ribu barel per hari mulai Oktober 2023. Dan standar atau kualitas dari produknya pun akan meningkat dari Euro II ke Euro V. Sehingga produk yang dihasilkan dari Kilang Balikpapan ini, ini akan sesuai dengan standar internasional," terangnya.
Nicke melanjutkan, proyek ini telah menyerap ribuan tenaga kerja. Mayoritas merupakan tenaga kerja dari dalam negeri.
"Dan yang membanggakan, hari ini kan pegawai, tenaga kerja yang terserap di dalam site ini sekitar 10.500 di mana 99% adalah dari dalam negeri," katanya.
Dia melanjutkan, dari tenaga kerja dalam negeri tersebut, sebanyak 43% merupakan tenaga kerja lokal dari Kalimantan Timur. Tak cuma itu, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) juga dioptimalkan. Dalam catatannya, perputaran dana sebanyak Rp 8,4 triliun terjadi di dalam negeri.
"Malah yang dari lokal sini sekitar 43%. Jadi tentu ini adalah penyerapan tenaga kerja Indonesia yang luar biasa besar dan juga TKDN-nya, karena sampai dengan hari ini Rp 8,4 triliun ini yang secara bisnis bergerak di dalam negeri yaitu dalam bentuk industri dalam negeri, ada jasa, ada barang, ini sangat membanggakan karena di atas target yang ditetapkan 30%. Tentu kita harapkan nanti ini akan terus meningkat," terangnya.(dtf)