Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Menteri BUMN Erick Thohir mengingatkan pentingnya mempersiapkan tenaga profesional yang mengerti teknologi. Pada 2045, Indonesia, kata Erick, membutuhkan 17,5 juta tenaga profesional serta pengusaha yang dapat beradaptasi dan mengerti teknologi.
Demikian dikatakan Erick saat menjadi keynote speaker Konferensi Indonesia Emas bertajuk “Grand Design Menuju Indonesia Emas 2045: Mengulas Visi Indonesia Maju Presiden Jokowi” di Universitas Sumatera Utara (USU).
Konferensi itu diadakan pemerintahan nahasiswa USU di Gedung Auditorium USU, Minggu (9/1/2022). Selain Erick, pembicara lainnya yakni Rektor USU Dr Muryanto Amin, SSos MSi dan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo.
Dalam paparannya, Erick mengatakan, dalam mencapai Indonesia Emas 2045 Indonesia harus melakukan banyak persiapan, salah satunya dalam hal peningkatan potensi Sumber Daya Manusia (SDM). "Salah satu tantangan Indonesia adalah terlalu bergantung dengan Sumber Daya Alam (SDA)," ujar Erick.
Menurut Erick Thohir, jika Indonesia ingin mencapai pertumbuhan ekonomi yang sesuai dengan visi Indonesia emas, manusia harus menjadi pusat inovasi dengan knowledge based economy. “Generasi Indonesia harus produktif dan bangkit, tinggalkan budaya konsumtif dan rebahan,” ujarnya.
Ia menambahkan, masyarakat Indonesia kini harus memiliki skill teknologi karena pada tahun 2045 Indonesia akan membutuhkan 17,5 juta tenaga profesional serta pengusaha yang dapat beradaptasi dan mengerti teknologi.
“Roadmap antara pekerjaan yang hilang dan tumbuh harus diantisipasi, ini menjadi tugas besar universitas untuk mempersiapkan generasi yang akan memegang peranan di tahun 2045 nanti,” kata Erick
Rektor USU Muryanto mengatakan universitas berkewajiban menciptakan generasi unggul yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Pak Erick termasuk inspiring people pada hari ini yang akan memberi informasi tentang visi Indonesia Maju 2014, bagaimana menciptakan SDM dari perguruan tinggi yang memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri,” jelasnya.
Menurut Muryanto, grand design telah diatur sedemikian rupa dalam konsep MBKM. Untuk itu, ia berpesan kepada mahasiswa bahwa dengan konsep MBKM mahasiswa dapat mendalami passion yang akan menjadi tujuan utama setelah lulus. “Tekuni passion, jadilah seseorang yang bisa memberi solusi kepada masyarakat dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” pungkasnya.