Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Program senjata hipersonik Korea Utara (Korut) tampaknya meningkat dan terus bertambah. Negara itu mengklaim telah berhasil melakukan uji coba terbaru kendaraan hipersonik pada Rabu (5/1). Ini adalah uji coba kedua yang dilakukan hanya dalam waktu tiga bulan.
Kendaraan itu melakukan manuver lateral 120 kilometer dan tepat mencapai target 700 km dari lokasi peluncuran, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah.
"Peluncuran uji dengan jelas menunjukkan kontrol dan stabilitas hulu ledak meluncur hipersonik, yang menggabungkan penerbangan lompat luncur multi-tahap dan gerakan lateral yang kuat," bunyi pernyataan KCNA seperti dikutip dari Space.com, Senin (10/1/2022).
Korut melakukan peluncuran uji hipersonik pertamanya pada 28 September. Uji coba itu melibatkan rudal yang disebut Hwasong 8, yang tampaknya membawa jenis kendaraan hipersonik yang berbeda dari yang terbang pada hari Rabu (5/1).
"Sepertinya Korea Utara mengidentifikasi peluncur hipersonik sebagai persyaratan militer, mungkin karena mereka menganggap ini efektif dalam menangani pertahanan rudal balistik. Setelah itu, mereka kemungkinan mengesahkan setidaknya dua program pengembangan terpisah," kata Ankit Panda, seorang rekan senior di Program Kebijakan Nuklir Perdamaian Internasional Carnegie Endowment.
Kendaraan hipersonik menurut definisi, setidaknya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara, atau Mach 5. Namun kecepatan bukanlah nilai jual utama mereka, melainkan kemampuan manuvernya. Karena mereka sangat gesit, hipersonik lebih sulit dilacak dan dihancurkan daripada rudal balistik antarbenua yang mengikuti lintasan yang dapat diprediksi.
Amerika Serikat, Rusia, dan China telah memprioritaskan pengembangan senjata hipersonik dalam beberapa tahun terakhir. Negara-negara ini memandangnya sebagai potensi pengubah permainan dalam konflik yang akan datang. Korut rupanya telah membuat perhitungan yang sama.
Korut jauh dari kekuatan besar, tetapi negara-negara lain di dunia melacak program misil dan senjatanya dengan cermat karena Korut memiliki senjata nuklir dan dijalankan oleh seorang diktator Kim Jong Un, yang cenderung membuat ancaman mengerikan terhadap Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara lain yang dianggap musuh.
Dewan Keamanan PBB telah berusaha memberlakukan berbagai sanksi terkait senjata selama satu setengah dekade terakhir. Namun Korut terus mencemooh tindakan tersebut. Misalnya, mereka melakukan empat uji peluncuran musim gugur yang lalu, termasuk peluncuran Hwasong 8 dan uji coba Oktober yang melibatkan rudal balistik yang diluncurkan kapal selam.
"Sangat disesalkan bahwa Korut telah berulang kali meluncurkan rudal sejak tahun lalu. Pemerintah Jepang akan memperkuat peringatan dan pengawasan lebih dari sebelumnya," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.(dtn)