Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-New York. Secret Service atau Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS) menangkap seorang pria berusia 72 tahun di New York, AS. Kakek tersebut ditangkap setelah diduga menelepon Secret Service dan mengancam akan membunuh mantan presiden Donald Trump.
Dilansir dari AFP, Selasa (11/1/2022), kakek bernama Thomas Welnicki itu ditangkap pada Senin kemarin. Welnicki disebut berulang kali mengancam akan membunuh Donald Trump sejak tahun 2017 lalu.
Jaksa di Brooklyn mengatakan Thomas Welnicki dengan sadar dan sengaja mengancam akan membunuh, menculik, dan melukai tubuh mantan presiden AS.
Ia menuduh Welnicki mengatakan kepada Polisi Capitol AS selama wawancara pada Juli 2020 bahwa jika Trump kalah dalam pemilihan 2020 dan menolak untuk mundur dia akan memperoleh senjata dan menjatuhkannya.
Welnicki juga dituduh telah meninggalkan dua pesan suara kepada kantor Secret Service di Long Island, New York pada Januari tahun lalu di mana ia mengancam akan membunuh Trump serta 12 anggota kongres yang tidak disebutkan namanya.
"Oh ya itu ancaman, datang dan tangkap saya. Saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk mengeluarkan [Individual-1] dan 12 monyetnya," kata Welnicki yang tinggal di Queens.
Trump disebut sebagai "Individu-1" dalam dakwaan.
Welnicki juga dituduh telah menelepon Secret Service di New York City November lalu tiga kali dari ponselnya.
"Dia berulang kali menyebut Individu-1 sebagai 'Hitler' dan menyatakan, 'Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk memastikan [Individu-1] mati," bunyi dakwaan.
Dalam panggilan lain bulan lalu dia menyatakan bahwa perang saudara baru bisa pecah dan mengangkat senjata melawan pemerintah dibenarkan ketika surat suara tidak penting.
Dia menambahkan bahwa dia pernah memiliki senjata api kaliber 22, sesuai dengan dakwaan.
Welnicki didakwa atas tuduhan di pengadilan federal Brooklyn melalui konferensi video Senin malam dan akan dibebaskan dengan pembayaran obligasi $50.000.
Sebagai bagian dari persyaratan jaminannya, ia diperintahkan untuk menjadi tahanan rumah setiap malam dan dipasangi perangkat pemantau GPS. Selain itu, ia diperintahkan untuk mencari dukungan untuk kesehatan mentalnya serta mencari pengobatan untuk kecanduan alkohol atau obat-obatan.(dtc)