Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Tukul Arwana, komedian senior tersebut sampai saat ini masih menjalani terapi agar kesehatannya pulih seperti sedia kala. Terapi itu dilakukan di rumah dan di salah satu klinik.
Zhovan dan Vita yang merupakan anak-anak Tukul, menangis saat mengingat bagaimana sang ayah pertama kali sakit karena ada pendarahan di otaknya.
Terutama Zhovan, anak Tukul Arwana yang paling kecil menangis tak berhenti saat menceritakan kondisi sang ayah pada saat itu.
"Ya sedih bangetlah pasti, soalnya ayah nggak pernah kayak gitu sebelumnya. Ayah itu selalu senyum dan cium kalau ketemu sama aku, tapi ini kok nggak cium duluan ya," cerita Zhovan sambil menangis.
Zhovan masih ingat betul saat pertama kali mengetahui Tukul Arwana sakit. Ia pun mengatakan kala itu Tukul sudah diam saja di depan televisi.
"Iya jadi waktu itu, ayah diam saja dan aku langsung panggil kakak kan, aku tanya kok ayah diam saja," ungkap Zhovan lagi.
Vita pun menjelaskan sangat kaget saat kali pertama melihat kondisi sang ayah. Ia mengaku tidak menyangka Tukul Arwana akan mengalami kejadian seperti ini.
"Jadi waktu itu memang aku sedang ada di kamar ya nggak ke mana-mana tiba-tiba Zhovan manggil, 'Kak kok ini ayah diam saja'. Langsung tuh dari situ aku kasih minum dan airnya sampai tumpah kan, dia kayak yang ini tolong bersihkan dong, tapi kondisinya sudah tidak bicara di situ tapi masih sadar," ungkap Vita.
Vita mengatakan saat itu langsung mengeluarkan mobil dan membawa Tukul ke rumah sakit terdekat. Ia mengatakan kala itu dokter yang ada di rumah sakit tersebut mengatakan Tukul tidak bisa diberikan penanganan di rumah sakit itu.
"Kan soalnya itu rumah sakit ibu dan anak, dokternya bilang kalau ini harus dibawa ke rumah sakit. Nah opsinya dikasih dua PON atau satu lagi. Nah kita langsung ke PON Cawang itu," tutur Vita.
Saat berada di perjalanan, Vita pun harus melawan kemacetan yang luar biasa. Sampai akhirnya ada patroli yang sedang berjaga-jaga di sana.
"Langsung saya gedor itu pintu mobil polisi yang lagi patroli, saya bilang saya bawa Tukul Arwana. Jadi pada saat itu memang lagi macet banget dan butuh pengurai kemacetan, agar nyawa Mas Tukul cepat tertolong," jelas Kimon, sahabat Tukul yang ada dalam mobil tersebut. nya lagi.
"Sampai di rumah sakit dibilang kalau Mas Tukul harus dilakukan tindakan operasi dan nggak lama langsung di operasi," ucapnya lagi. dtc