Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah mulai melakukan vaksinasi booster secara gratis kepada warga hari ini. Wakil Ketua Komisi IX fraksi PDIP, Charles Honoris mengingatkan agar vaksinasi COVID-19 dosis 1 dan 2 terus dilakukan secara masif.
"Kami menyambut baik dan mengapresiasi langkah pemerintah untuk memberikan vaksin booster COVID-19 secara gratis kepada masyarakat. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa setelah jangka waktu tertentu perlindungan terhadap COVID-19 yang didapatkan dari vaksinasi pasti menurun," kata Charles kepada wartawan, Selasa (11/1/2022).
"Oleh karena itu, langkah pemerintah untuk membuka program booster sudah tepat, khususnya untuk kelompok lansia dan kelompok rentan lainnya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Charles mengatakan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan panduan untuk vaksinasi booster ini. Dia berharap agar panduan itu dijadikan acuan.
"BPOM sudah mengeluarkan izin darurat untuk lima vaksin. Selain itu BPOM juga sudah mengeluarkan guideline penggunaan secara mix and match vaksin booster. Oleh karena itu, penggunaan booster bagi masyarakat tentunya harus disesuaikan dengan panduan yang dikeluarkan oleh BPOM," katanya.
Walaupun vaksinasi booster telah dimulai, Charles meminta agar vaksinasi dosis 1 dan 2 agar tak tertinggal. Dia mengatakan bahwa total capaian vaksinasi dosis 2 di Indonesia baru sekitar 50% lebih.
"Di sisi lain, program vaksinasi primer yang sampai saat ini belum mencapai 100% jangan sampai tertinggal. Total capaian vaksinasi 2 dosis di Indonesia per hari ini baru mencapai 56,34% dari total penduduk. Percepatan vaksinasi harus terus dilakukan agar 100% rakyat bisa mendapatkan vaksinasi secara penuh," katanya.
Presiden Jokowi telah mengumumkan rencana pemerintah menggelar vaksinasi Corona dosis ketiga atau booster untuk warga. Vaksin booster diberikan mulai hari ini.
"Mulai 12 Januari 2022 pemerintah akan melaksanakan vaksinasi ketiga dengan prioritas bagi lansia dan kelompok rentan," kata Jokowi dalam konferensi pers virtual, Selasa (11/1).(dtc)