Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kunjungan silaturahmi dalam rangka merawat kebersamaan, dilakukan Anggota DPD RI, Pdt WTP Simarmata kepada Tuan Syech Ali Akbar Marbun, Pimpinan Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar, Jalan Pelajar Medan, Kamis (13/01/2022).
Dalam silaturahmi itu, Pdt WTP Simarmata, mantan Ephorus HKBP itu terlihat akrab dengan Tuan Syech Ali Akbar Marbun, salah satu tokoh Islam berkharisma dari Sumut, putra asli suku Batak Toba tersebut.
Pdt WTP Simarmata datang bersama tokoh masyarakat, Sanggam Bakkara dan tokoh pengusaha sekaligus Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sumut, Romein Manalu.
Mantan Ketua PGI Wilayah Sumut itu mengaku rindu bertemu dengan Tuan Syech Ali Akbar Marbun. Selain sebagai sahabat dan tokoh teladan, kerinduan bertemu juga karena hubungan keluarga.
"Saya memanggil Buya Tuan Syech Ali Akbar Marbun sebagai tulang, anggi boru saya memperistrikan boru Marbun. Mertua sebetulnya, dan tentu sangat enak bertemu dengan mertua," ujarnya.
"Dari kunjungan ke sini tidak hanya kenyang makan, tetapi kenyang juga ilmu pengetahuan, pengalaman, semangat dengan merajut tali silaturahmi, persaudaraan," ujar WTP lagi.
Tentang kebangsaan, ujar WTP, juga dibicarakan dalam silaturahmi itu. Keduanya sependapat dalam banyak hal, termasuk soal adat. Karena keberadaan adat, mempersatukan dan tidak bertentangan dengan filosofi orang Batak
Beberapa hal yang disepakati, ujar WTP, pertama seperti halnya perbedaan untuk saling menghargai dan justru harus menjadi pemersatu. "Perbedaan adalah kemahakuasaan Tuhan," sebut WTP.
Kedua, saling menghargai dan mempererat persaudaran. "Memang kita bersaudara, karena itu harus hormat-menghormati, tolong menolong dan topang menopang," katanya.
Ketiga, membangun suasana damai baik dalam sikap maupun dalam persekutuan antarsesama dengan menjalin silaturahmi. "Bangsa ini, Sumut ini harus disejukkan dengan perbuatan-perbuatan baik kita," tambahnya.
Sementara itu Tuan Syech Ali Akbar Marbun yang juga salah satu dari 9 anggota Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) hasil Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) itu mengungkapkan jika pertemuannya dengan Pdt WTP Simarmata merupakan pertemuan yang rutin karena sudah lama tidak berjumpa.
"Ini silaturahmi yang biasa, dalam agama Islam juga diajarkan untuk memperbanyak silaturahmi. Saya pikir kita selalu diajarkan untuk membina dan melakukan hubungan baik. Dan bersilaturahmi ini banyak yang dibicarakan untuk kepentingan bangsa dan negara," tuturnya.
Senada dengan WTP, ia menyebutkan agama tidak boleh disatukan karena memang sudah berbeda. "Maka sepakat dalam perbedaan," ujar Tuan Syech Ali Akbar Marbun.
Terkait adat istiadat, tambahnya, walau berbeda suku dan agama namun jangan sampai meninggalkan adat istiadat yang tidak bertentangan dengan agama dalam keragamanan berbangsa.