Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua DPRD Sumatera Utara (Sumut) Baskami Ginting mendesak Gubernur Sumut Edy Rahmayadi membubarkan BUMD di Sumut yang kinerjanya tidak baik dan hanya membebani APBD Sumut melalui penyertaan modal.
"Jika BUMD di Sumut tidak bisa menyumbangkan PAD, tapi justru hanya membebani APBD Sumut melalui penyertaan modal, alangkah baiknya gubernur membubarkan BUMD tersebut," tandas Baskami Ginting kepada wartawan, Jumat (14/1/2022) di DPRD Sumut.
Penegasan itu diungkapkan Baskami menanggapi pernyataan Plt Kadis Kominfo Sumut Kaiman Turnip, Kamis (13/1/2022) yang meminta anggota dewan jangan terlalu cepat menilai kinerja Komisaris maupun Direktur PT PSU, sebab belum ada satu bulan mereka memimpin PT PSU. Menurut Baskami, lembaga legislatif jauh-jauh hari telah melihat kinerja 6 BUMD di Sumut (yakni PT Bank Sumut, PT Perkebunan Sumatra Utara (PSU), PDAM Tirtanadi, PT Dhirga Surya Sumut, PT Aneka Industri dan Jasa (AIJ), serta PT Pembangunan Sarana dan Prasarana Sumatra Utara (PT PPSU) yang tetap membebani APBD.
"Seperti diketahui, di APBD Sumut 2021, keenam BUMD ini juga telah menerima penyertaan modal sebesar Rp207 miliar, yakni PDAM Tirtanadi Rp11 miliar, PT Bank Sumut Rp100 miliar, PT PSU Rp80 miliar, PT Dhirga Surya Rp10 miliar dan PT AIJ sebesar Rp6 miliar," tambah politisi PDI Perjuangan Sumut ini.
Dari enam BUMD ini, yang telah menyumbang ke PAD ke Sumut, tambah anggota dewan Dapil Medan ini, hanya PT Bank Sumut, PDAM Tirtanadi, PT PSU dan PT PPSU. Sementara dua BUMD lainnya (seperti PT Dhirga Surya dan PT AIJ sangat minim, sehingga perlu dievaluasi keberadaanya.
Baskami juga mendesak Pemprov Sumut untuk segera memetakan BUMD yang masuk kategori perusahaan sehat dan yang tidak sehat, untuk bisa dipertimbangkan pembubarannya atau minimal dileburkan dengan lingkup usaha yang beririsan seperti PT Dhirga Surya dengan PT AIJ.
"Pemprov Sumut perlu terus melakukan efesiensi di saat perekonomian sedang terpuruk di masa pandemi covid-19 ini. Presiden Jokowi sendiri sudah membubarkan 3 BUMN dan menggabungkannya dengan BUMN yang memiliki inti bisnis yang sama," tegasnya.