Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Biasanya kasus covid-19 melonjak tajam seusai libur hari raya besar keagamaan di Sumatera Utara. Namun usai libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), lonjakan kasus itu tidak terjadi.
Secara umum kasus covid-19 di Sumut hingga awal Januari 2022, relatif masih terkendali. Itu terlihat dari pertambahan kasus yang tetap minim, yakni antara 1 hingga 5 kasus per hari.
"Bagus, kita masih netral antara satu, dua, sampai lima. Dalam kondisi ini kita anggap stabil," ujar Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menjawab wartawan di Rumah dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (14/01/2022).
Meski begitu, kata Gubernur Edy, bukan berarti covid telah berakhir di Sumut. "Saya tetap berharap rakyat ini tetap disiplin dengan protokol kesehatan, itu yang pertama," ujar Edy didampingi Asisten Pemerintahan, M Fitriyus, dan Kabiro Administrasi Pimpinan, Basarin Tanjung.
Yang kedua, semua pihak harus mengejar vaksinasi. Sebab vaksinasi salah satu meningkatkan imunitas. Ia menyebutkan 31 kabupaten/kota di Sumut yang sudah siap melaksanakan vaksinasi booster.
"Nah ini yang kita sedang dirapatkan hari ini, pelaksanaan booster, bersama TNI dan Polri menyiapkan ini, dan melakukan booster," ujar Edy.
Dalam hal vaksinasi booster yang resmi dicanangkan pemerintah sejak 12 Januari 2022 untuk masyarakat, Edy Rahmayadi berharap agar masyarakat Sumut mengikutinya.
Ia menyebutkan ketersediaan vaksin booster dari berbagai merek, dalam kondisi cukup di Sumut. Apalagi vaksinasi booster tidak dipungut biaya alias gratis. Dari dulu memang gratis vaksinasi ini," sebutnya.
Lebih lanjut Gubernur Edy mengatakan capaian vaksinasi pelajar akan terus dipenuhi di 19 kabupaten/kota. "Sehingga sekolah tatap muka (PTM Terbatas), ini akan kita kaji kembali, kita tingkatkan situasinya, kondisi sekolah sampai tingkat bisa, insyallah sampai 75%," ujar Edy.
Pada kesempatan itu, Edy mengatakan ia dan keluarganya telah mengawali kepesertaan vaksinasi booster di Sumut. "Saya awali dengan booster dan saya berharap rakyat kita semuanya ikuti aturan dan kegiatan yang sudah kita rencanakan," ujar Edy.
Secara terpisah, Kadis Kesehatan Sumut, Ismail Lubis, melalui Kasi Surveilans dan Imunisasi, Nora Violita Nasution, menyebutkan ada 2 daerah yang belum mendapatkan izin pelaksanaan vaksinasi booster.
Kedua daerah itu adalah Kota Padangsidimpuan dan Kabupaten Padanglawas. Syarat sebelumnya disampaikan harus tercapai 70% vaksinasi umum dosis pertama dan 60% dosis kedua. Namun, kini berubah menjadi capaian vaksinasi umum dosis satu minimal 70% dan vaksinasi lansia harus 60%.