Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Indonesia telah menghemat devisa sebesar Rp 66,54 triliun pada 2021 berkat pemanfaatan B30 yang merupakan pencampuran 30% biodiesel dengan 70% bahan bakar minyak jenis solar. Program tersebut mengurangi impor solar.
Penghematan tersebut diperoleh karena Indonesia berhasil memanfaatkan biodiesel untuk program B30 sebanyak 9,3 juta kiloliter (kl) pada tahun lalu.
"Program ini berhasil menghemat devisa kalau diekuivalenkan dengan rupiah itu sebesar Rp 66,54 triliun," kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1/2022).
Selain menghemat devisa, B30 juga turut meningkatkan porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional, meningkatkan pemanfaatan sawit di dalam negeri, memperbaiki tingkat harga untuk petani, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.
Pemanfaatan biodiesel terus meningkat dari tahun ke tahun, dimulai dari 1,62 juta kl pada 2015, 3,66 juta kl pada 2016, 3,42 juta kl pada 2017, 6,17 juta kl pada 2018, 8,4 juta kl pada 2019 dan 2020.
"Kita selalu berhasil meningkatkan secara umum pemanfaatan biodiesel ini dari angka misalkan di 2015 angkanya 1,6 juta kl, di tahun 2021 realisasinya adalah 9,3 juta kl," sebutnya.
Namun, capaian pemanfaatan biodiesel pada 2021 sedikit meleset dari target yang ditetapkan sebanyak 9,4 juta kl. Sedangkan di tahun ini targetnya adalah 10,1 juta kl.
"Jadi capaian di tahun 2021 9,3 juta kl dari target -ini targetnya target revisi ya- 9,4 juta kl. Jadi secara capaian ini adalah 99%. Sebetulnya angka ini adalah angka lebih tinggi dari apa yang kami targetkan di awal tahun 2021. Jadi terjadi penambahan dalam perjalanannya untuk pemanfaatan biodiesel," tambah Dadan.(dtf)