Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pidie. Banjir merendam sejumlah desa di enam kecamatan di Pidie, Aceh. Wakil Bupati Pidie Fadhlullah TM Daud meminta warga tidak lagi melakukan pembalakan liar.
Enam kecamatan dilanda banjir adalah Pidie, Padang Tiji, Mila, Indra Jaya, Delima dan Tiro Truseb. Selain itu, dua desa di Kecamatan Tangse terjadi longsor yang menutupi badan jalan.
"Mulai siang kemarin sampai dengan sore hari terjadi hujan sangat lebat di kawasan pegunungan Tangse dan sekitarnya sehingga mengakibatkan debit air sungai naik drastis," kata Fadhlullah kepada detikcom, Selasa (18/1/2022).
Dia mengatakan, Daerah Air Sungai (DAS) yang naik drastis yakni Krueng Baro dan Krueng Teupin Raya sehingga terjadi luapan. Meluapnya DAS di daerah tersebut mengakibatkan sejumlah desa terendam.
Genangan banjir mulai surut menjelang tengah malam dinihari tadi. Petugas terkait disebut dikerahkan ke lokasi untuk membantu masyarakat.
"Petugas kami dalam proses menghitung berapa kerugian materiil akibat banjir," jelas Fadhlullah.
"Banjir suatu daerah sangat terkait dengan kondisi hutan dan tata cara pengelolaannya, maka kita mengajak semua warga masyarakat Pidie untuk sama-sama menjaga hutan Pidie, jika ada aktivitas illegal logging agar di-stop operasi, karena banjir itu sangat terkait dengan illegal logging," lanjut Fadhlullah.
Longsor di sejumlah titik di Tangse juga disebut sudah ditangani. Material longsor yang menutupi badan jalan telah dibersihkan sehingga arus lalu lintas kembali normal.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas mengatakan, banjir menyebabkan rusaknya tanggul sungai di Desa Keubang, Kecamatan Indra Jaya. Petugas BPBD Pidie disebut masih mendata dampak banjir.
"Banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kabupaten Pidie sehingga meluapnya aliran sungai," kata Ilyas dalam keterangan kepada wartawan.(dtc)