Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Selalu menarik perhatian jika bicara tentang kinerja 6 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov Sumatera Utara.
Tak jarang pula berbagai elemen meminta Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengevaluasi manajemen BUMD yang kinerjanya belum bagus.
Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut, Dr Naslindo Sirait, mengungkapkan kinerja 6 BUMD Pemprov Sumut. Yang masih merugi saat ini adalah PT Dirga Surya.
Pada tahun 2020, kerugiannya mencapai Rp 762 juta. Namun pada tahun 2021 kerugiannya turun menjadi 572 juta atau mengalami pertumbuhan 25%.
Meski begitu, menurut Naslindo kerugian PT Dirga Surya masih wajar. Hal itu karena proses bisnis Dirga Surya masih tahap investasi untuk bisnis baru, sehingga belum menghasilkan pendapatan.
Penyebab meruginya Dirga Surya karena pada tahun 2020 memulai investasi untuk penugasan bisnis Beras Sumut Bermartabat, sehingga mengeluarkan banyak investasi untuk memulai bisnis tersebut. Sementara pendapatan perusahaan hanya bersumber pada pendapatan tetap yakni penyewaan bangunan yang dikerjasama dengan Lippo Grup.
"Namun di tahun 2022, dengan sudah berjalannya beberapa bisnis rintisan, diharapkan Dirga Surya akan tumbuh positif," ujar Naslindo kepada wartawan di Medan, Selasa (18/01/2022).
Sementara itu, kinerja keuangan PT Perkebunan Sumatera Utara (PSU), ujar Naslindo, sudah menghasilkan laba sebesar Rp 1,9 miliar tahun 2021 dari merugi Rp 13 miliar pada 2020. Laba meningkat 114,34%.
Kerugian PT PSU pada 2020 disebabkan menurunnya produktivitas kebun, investasi dan pemeliharaan kebun dan Pabrik PKS yang kurang dan terjadinya berbagai praktek korupsi yang merugikan negara yang dilakukan oleh beberapa manajemen pada periode sebelumnya akhirnya berdampak menurun kinerja Perusahaan.
Lalu kinerja keuangan PD Aneka Industri dan Jasa (AIJ), kata Naslindo, juga meningkat. Pada ada tahun 2020 masih rugi sebesar Rp 995 juta, namun pada tahun 2021 sudah berhasil menghasilkan laba sebesar Rp 185,59 juta atau meningkat 119%.
Kerugian AIJ Rp 995 juta ada tahun 2020 karena pendapatan dari bisnis percetakan sebagai core bisnis perusahaan mengalami penurunan, sementara banyak aset PD AIJ yang belum didayagunakan, yang terus membutuhkan pembiayaan namun tidak menghasilkan pendapatan ke perusahaan.
Lebih lanjut Naslindo mengatakan kinerja keuangan PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (PPSU) juga meningkat. Pada tahun 2020 laba perusahaan sebesar Rp 3,8 miliar menjadi Rp 5,7 miliar di tahun 2021 atau meningkat 37,51%.
Begitu juga kinerja keuangan PDAM Tirtanadi Sumut. Naslindo mengatakan Tirtanadi mengalami pertumbuhan laba yang signifikan dari Rp 48,49 miliar tahun 2020 menjadi Rp 66 miliar pada tahun 2021 atau meningkat 36,1%.
Terakhir kinerja keuangan PT Bank Sumut juga mengalami peningkatan, yakni laba sebesar Rp 514,62 miliar pada tahun 2020, meningkat menjadi Rp 614,13 miliar tahun 2021 atau mengalami peningkatan sebesar 19,34%.
Secara keseluruhan, Naslindo mengatakan kinerja BUMD Pemprov Sumut meningkat. Itu dilihat dari total aset per 31 Desember 2021 sebesar Rp 40,04 triliun atau meningkat 13,17% bila dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 35,38 triliun.
Selanjutnya pendapatan tahun 2021 sebesar Rp 4,5 triliun, meningkat 3,02% dibandingkan dengan tahun 2020, yakni pendapatan Rp 4,3 triliun dan peningkatan laba tahun 2021 sebesar Rp 686,96 miliar atau meningkat 24,45% dari tahun 2020 sebesar Rp 552 miliar.
Capaian kinerja keuangan 6 BUMD Sumut di 2021 tersebut, lanjut Naslindo, tidak terlepas dari berbagai perbaikan yang dilakukan Pemprov Sumut, khususnya arahan dari Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, dan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, kepada seluruh BUMD sepanjang tahun 2021.
Ada 5 fokus pembinanan Pemprov Sumut, yakni fokus pada Improvement Bisnis, fokus pada peningkatan kapabilitas organisasi sebagai pengelola BUMD yang profesional, fokus pada penguatan pengawasan dan perkuat Sistem Pengendalian Internal dan fokus pada penyelarasan regulasi serta fokus pada akuntabilitas dan pelaporan BUMD.
Kemudian dilakukan berbagai kegiatan antara lain penyusunan rencana bisnis dan rencana kerja perusahaan yang lebih menekankan pada pengembangan core bisnis, seperti restruktuisasi perusahaan antara lain dengan kebijakan reformasi keuangan dengan memangkas berbagai biaya ke tingkat yang realistis.
Kemudian memangkas unit-unit bisnis yang "sakit" serta fokus pada pengembangan unit-unit bisnis yang sehat dengan mendorong perusahaan agar menjadi yang terbaik di bidang bisnis yang ditekuni.
Pemprov Sumut, lanjut Naslindo, juga melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kapasitas SDM BUMD melalui berbagai pelatihan pengelolaan BUMD dan peningkatan Good Corporate Governance dengan menerbitkan peraturan gubernur Tentang penerapan tatakeelola perusahaan yang baik (GCG) bagi BUMD.
Ia menambahkan pada tahun 2021, seluruh direksi sudah memiliki KPI sebagai dasar dalam memberikan evaluasi kepada manajemen yang di dalamnya terdapat target laba yang harus dicapai dan berbagai parameter kinerja perusahaan termasuk aspek inovasi yang harus di hasilkan oleh manajemen di masa tugasnya dan penyusunan manajemen resiko dari setiap BUMD.